Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batan Gelar Konferensi Internasional tentang Radiasi

Kompas.com - 10/10/2013, 13:51 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


DENPASAR, KOMPAS.com - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menggelar Konferensi Internasional tentang Sumber, Efek, dan Risiko Radiasi pengion pada Kamis (10/10/2013) hingga Jumat (11/10/2013).

Konferensi tersebut terselenggara berkat kerjasama Batan dengan United Nations Scientific Comitee on the Effects of Atomic Radiation (UNSCEAR), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Kementerian Ristek dan Perhimpunan Onkologi Radiologi Indonesia.

Kepala Batan, Djarot S. Wisnubroto mengatakan, "konferensi ini akan membahas tentang dampak radiasi pada manusia, bukan hanya radiasi yang terkait PLTN, tetapi juga dari sumber lain seperti dari alat-alat medis."

Dalam konferensi ini pula, akan dibahas upaya komunikasi tentang radiasi pengion. Menurut Djarot, masyakarat belum memiliki pemahaman yang benar tentang radiasi dan risikonya. Soal radiasi kadang hanya dikaitkan dengan bencana nuklir.

"Karenanya, tantangan kita adalah soal komunikasi tentang radiasi ini. Dalam konferensi ini akan kita bahas. Kita datangkan pakar komunikasi," kata Djarot dalam konferensi pers hari ini.

Lebih lanjut, Kepala Bapeten, As Natio Lasman, mengungkapkan bahwa konferensi akan membahas tentang aplikasi radiasi dalam dunia medis, seperti dalam rontgen ataupun diagnosis seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI).

"Kita akan diskusikan, dengan radiasi sekarang, apa dampaknya bagi pasien. Ini sesuatu yang kita kaji terus dampaknya," katanya. Kajian itu sangat penting bagi Bapeten yang berwenang mengeluarkan perijinan dan kebijakan terkait aplikasi radiasi di dunia medis.

Malcolm Crick dari UNSCEAR mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengungkap beragam hasil penelitian tentang radiasi. Saat ini, salah satu yang menjadi concern UNSCEAR adalah dampak radiasi bagi anak-anak.

Konferensi tentang sumber, efek dan risiko radiasi ini baru pertama kali diadakan. Indonesia, lewat Batan, berperan sebagai inisiator. Konferensi diikuti 23 orang peserta dari Inggris, Argentina, Australia, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, dan Austria.

Lewat konferensi ini, diharapkan nantinya ada koordinasi dalam pengumpulan data pajanan dan dosis radiasi serta efeknya. Data akan berguna bagi UNSCEAR untuk mengevaluasi efek dan risiko radiasi di tingkat global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com