Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sakit China Mencari Darah Perawan

Kompas.com - 16/09/2013, 17:56 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


BEIJING, KOMPAS.com
— Rumah sakit di China saat ini sedang mencari darah perawan untuk sebuah penelitian medis.

Peking University Cancer Hospital, rumah sakit yang mencari darah perawan tersebut, mengungkapkan bahwa mereka membutuhkan 100 sampel darah perawan berusia 18 hingga 24 tahun itu untuk penelitian tentang Human Papiloma Virus (HPV), penyebab kanker leher rahim.

Beragam tanggapan datang. Beberapa pihak menilai bahwa upaya tersebut sama saja dengan memuja keperawanan dan melecehkan perempuan.

"Laki-laki perawan tidak dibutuhkan, hanya perempuan perawan. Bagaimana sebenarnya sains ini?" tulis salah satu pengguna Sina Weibo, media sosial serupa Twitter di China.

Pihak rumah sakit menuturkan, donor dari perawan memang dibutuhkan karena perempuan yang masih virgin diduga lebih sulit terinfeksi HPV.

"Ini sesuai dengan praktik internasional untuk mengoleksi darah perawan, yang berfungsi sebagai substansi kontrol negatif dalam penelitian HPV karena risiko terkena HPV lebih rendah pada perempuan yang belum pernah berhubungan seksual," kata Guan Jiuping, juru bicara rumah sakit tersebut, seperti dikutip AFP, Senin (16/9/2013).

Beberapa warga masyarakat China membela rumah sakit dengan juga mengutarakan opini lewat Sina Weibo.

"Mereka yang mengutuk pada dasarnya adalah mereka yang tak mengetahui permasalahan seutuhnya. Cobalah belajar tentang pengetahuan dan rasionalitas, bukan cuma mengkritisi orang lain," demikian tanggapan salah satu publik China.

Di China, keperawanan adalah salah satu syarat pernikahan. Pentingnya atribut keperawanan membuat tumbuh suburnya penawaran lapisan selaput dara artifisial dan operasi untuk mengembalikan keperawanan.

Beberapa pihak di China menilai bahwa tuntutan terhadap keperawanan melecehkan perempuan dan bukti adanya standar ganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com