Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Bengkulu Lepas Varietas Jagung Tahan Banting

Kompas.com - 03/09/2013, 22:07 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Universitas Bengkulu melepas varietas jagung hibrida yang dinamai SP1, SP2, dan Supra 1 ke publik setelah mendapatkan surat keputusan (SK) dari Menteri Pertanian pada bulan Juli 2013.

Varietas hibrida ini merupakan hasil dari riset yang dilakukan selama tujuh tahun oleh Suprapto, PhD, dosen pertanian pengasuh mata kuliah genetika dan pemuliaan Universitas Bengkulu.

Ditemui Kompas.com, Selasa (3/9/2013), Suprapto mengklaim bahwa keunggulan dari varietas jagung SP1, SP2, dan Supra 1 adalah mampu menghasilkan rata-rata 9 ton per hektar. Jumlah ini jauh di atas hasil rata-rata produktivitas nasional jagung, yakni hanya 4,6 ton per tahun dan 3,2 ton per hektar untuk Provinsi Bengkulu.

Selain itu, keunggulan varietas ini adalah sangat tahan terhadap penyakit bulai, karat daun, hawar daun, dan beradaptasi baik di lingkungan asam.

Sejauh ini, setelah mendapatkan SK dari Menteri Pertanian, varietas ini mulai banyak dilirik perusahaan benih nasional.

Selama ini, menurut Suprapto, kebutuhan akan benih jagung di Indonesia mencapai 50.000 hingga 100.000 ton per tahun. Hampir 80 persen pasokan benih itu didapatkan dari impor atau perusahaan-perusahaan benih internasional.

"Dengan ditemukan dan dilepaskan varietas ini ke pasaran, saya berharap ketergantungan akan benih jagung nasional terhadap asing semakin berkurang dan dapat diisi oleh benih-benih lokal," kata Suprapto.

Ia menambahkan, ada tiga karakterisitik jagung yang harus terpenuhi agar hasil maksimal, yakni pada tanah subur, perawatan intensif, dan input pupuk yang tinggi. Namun, dengan SP1, SP 2, dan Supra 1 ketiga karakterisitk tersebut dapat ditekan, terutama pada penggunaan pupuk dan perawatan yang intensif.

"Benih ini tahan banting, tidak perlu pupuk secara berlebihan sehingga biaya perawatan dan modal petani dapat ditekan," tambahnya.

Riset yang dilakukan selama tujuh tahun ini didanai oleh Dikti dan Kementerian Riset dan Teknologi.

Varietas yang dihasilkan dilepas berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 4543/kpts/SR.120/7/2013 untuk SP1, 4544/kpts/SR.120/7/2013 untuk SP2, dan 4545/kpts/SR.120/7/2013 untuk Supra 1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com