Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan di Bumi Mungkin Berasal dari Mars

Kompas.com - 30/08/2013, 11:47 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Dari mana kita semua berasal? Studi terbaru mengungkapkan bahwa kehidupan di Bumi mungkin berasal dari Mars.

Baru-baru ini, ilmuwan menganalisis sebuah meteorit yang berasal dari Mars. Mereka menemukan adanya unsur bernama Molybdenum dalam bentuk yang telah teroksidasi.

"Hanya bila Molybdenum ada dalam bentuk yang sangat teroksidasi maka unsur itu bisa memengaruhi permulaan kehidupan," kata Steven Benner dari Westheimer Institute for Science and Technology di Florida.

Molybdenum dalam bentuk yang sangat teroksidasi tidak bisa ditemukan di Bumi purba. Sebabnya, bumi pada awal terciptanya kehidupan, sekitar 3 miliar tahun lalu, miskin unsur oksigen.

Para peneliti percaya, unsur Molybdenum yang teroksidasi itulah yang mendorong terciptanya makhluk hidup di Bumi.

Molekul organik memang syarat utama terciptanya kehidupan. Namun, molekul ini butuh pemantik lain sehingga kehidupan benar-benar tercipta. Kehidupan terbentuk hanya dengan penambahan Boron dan Molybdenum.

Boron akan membantu terbentuknya cincin molekul karbohidrat. Sementara Molybdenum membantu menyusun unsur gula ribosa, yang kemudian menjadi bagian dari Asam Ribonukleat (RNA), materi genetik yang dipercaya eksis sejak awal kehidupan. Ilmuwan percaya, pada awal kehidupan, belum ada Asam Deoksiribonukleat (DNA).

"Analisis pada meteorit Mars baru-baru ini menunjukkan bahwa obyek itu memiliki kandungan Boron. Kami sekarang percaya bahwa bentuk Molybdenum yang teroksidasi juga ada di sana," kata Benner seperti dikutip Space, Kamis (29/8/2013).

Menurut peneliti, RNA sulit berada di Bumi pada masa awal kehidupan. Pasalnya, Bumi saat itu sudah kaya air yang justru bersifat merusak RNA.

Dengan demikian, peneliti menganggap bahwa kehidupan sebenarnya tercipta di Mars lebih dahulu. Kemudian, kehidupan dibawa ke Bumi lewat meteorit. Skenario ini mungkin karena beberapa mikroba diyakini mampu bertahan dalam perjalanan antariksa.

Benner memaparkan hasil penelitiannya di Goldschmidt Geology Conference di Florida, Kamis kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com