Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Pekerjaan Paling Ekstrem dalam Bidang Sains

Kompas.com - 25/08/2013, 16:31 WIB

KOMPAS.com — Terdapat banyak pekerjaan di dunia, tetapi sebagian orang memilih untuk mempertaruhkan keselamatan mereka demi sebuah pekerjaan. Berikut tujuh pekerjaan paling ekstrem dalam bidang sains yang dilansir Livescience.

Penyelam gua bawah air

Sebagai penyelam gua yang tersembunyi di bawah air, seseorang sudah pasti menghadapi berbagai kemungkinan yang mengerikan. Kecerobohan yang dilakukan pada saat penyelaman berpotensi menyebabkan longsor pada gua. Sedimen yang terjatuh dapat membuat penyelam terjebak di dalam gua dengan suplai oksigen yang semakin menipis.

Sejak tahun 1969 hingga 2007, tercatat 368 orang Amerika meninggal ketika melakukan penyelaman ke dalam gua. Meskipun penuh risiko, tetapi penyelaman ke dalam gua bawah air mampu mengungkap berbagai fakta baru mengenai iklim purba dan ekologi suatu pulau.

Pada tahun 2010, Kenny Broad, antropolog dari University of Miami, bersama tim penyelam di Bahama melakukan penyelaman ke dalam "lubang biru" untuk mengungkap sejarah iklim di wilayah tersebut. Lubang ini merupakan sinkholes berisi air yang akhirnya membentuk gua di bawah air.

Mereka berhasil mengungkap jika lubang biru sempat menjadi habitat bagi buaya dan kura-kura purba, tetapi binatang-binatang ini menghilang bertepatan dengan kedatangan manusia ke pulau tersebut.

Beberapa bulan setelah film tentang petualangan mereka ditayangkan, Wesley Skiles, salah satu fotografer proyek ini, meninggal saat menyelam pada sebuah karang di lepas pantai Florida.

"Saturation diver"

Ancaman bagi para penyelam ternyata tidak hanya berkaitan dengan suplai oksigen yang terbatas. Kandungan nitrogen di laut dalam yang terserap oleh tubuh ternyata dapat menimbulkan gangguan pada darah.

Penyelam yang terlalu lama berada di laut dalam dapat terserang the bends, yakni sebuah penyakit yang membuat darah menjadi berbusa.

Untuk menghindari penyakit tersebut, para penyelam hanya diperbolehkan menyelam selama beberapa jam. Jika waktu yang mereka miliki untuk menyelam ternyata tidak cukup untuk mendapatkan data di dasar laut, maka mereka harus mau tinggal dalam sebuah laboratorium di dalam laut.

Salah satu laboratorium bawah laut yang ada di dunia adalah Aquarius. Laboratorium ini terdapat di lepas pantai Florida. Aquarius memompa udara dari atas laut dan membawanya masuk untuk memungkinkan para penyelam mendapatkan "udara kering" di tempat tersebut.

Penyelam dapat tinggal di Aquarius selama dua minggu tanpa peralatan menyelam. Namun, baju menyelam dan oksigen harus digunakan kembali ketika mereka pergi keluar dari laboratorium untuk melanjutkan pencarian.

Meskipun laboratorium ini membantu para penyelam menghindari the bends, tetapi tetap saja hidup di rumah lebih nyaman daripada di Aquarius. "Hidup di Aquarius tidaklah romantis. Anda dapat dengan mudah mengalami infeksi pada kulit dan telinga. Tubuh Anda akan terasa lembab dan tidak pernah benar-benar mengering," ujar M Dale Stokes, seorang ahli kelautan di University of California, San Diego, Scripps Institution of Oceanography di La Jolla, California.

Pemerah bisa ular

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com