"Makam Komet" Ditemukan di Antara Mars dan Jupiter

Kompas.com - 05/08/2013, 17:59 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Astronom menemukan "makam" komet. Di "makam" komet tersebut, komet mati sementara atau mengalami dormansi dan bisa bangkit lagi. Tim astronom University of Anitoquia, Kolombia, menemukan "makam" komet itu setelah mengungkap asal usul dari 12 komet yang baru saja ditemukan.

Dipimpin Ignacio Ferrin, tim astronom dari universitas itu mengungkapkan bahwa komet yang baru saja ditemukan itu berasal dari wilayah sabuk asteroid, wilayah yang terletak di antara orbit Planet Mars dan Jupiter. Wilayah tempat ditemukannya komet-komet itu kemudian disebut "makam" komet.

Diberitakan International Business Times, Jumat (2/7/2013), astronom menyatakan bahwa di "makam" komet itu banyak komet "terpendam" jutaan tahun, tetapi bisa bangkit kembali karena pengaruh Jupiter.

Komet yang bisa bangkit lagi tersebut dinamai Komet Lazarus, diambil dari nama orang yang dibangkitkan Yesus beberapa hari setelah lahir. Gravitasi Jupiter mampu membuat orbit komet itu berubah, mendekati Matahari, mengalami peningkatan suhu dan aktif lagi.

"Bayangkan komet itu mengelilingi Matahari selama jutaan tahun tanpa tanda aktivitas. Kami menemukan bahwa beberapa di antaranya bukan cuma batu mati, melainkan mengalami dormansi dan bisa bangkit lagi bila energi yang diterima dari Matahari meningkat beberapa persen," kata Ferrin.

Astronom percaya, sabuk asteroid memiliki banyak komet yang semula aktif, tetapi kemudian mengalami dormansi karena kehabisan energi. Penelitian lebih lanjut akan mampu mengungkap jumlah Komet Lazarus di wilayah itu.

Sabuk asteroid adalah wilayah di antara Planet Mars dan Jupiter yang kaya akan benda lain, mulai dari yang berukuran 1 km hingga 800 km. Asteroid berbeda dengan komet. Komet ditemukan di wilayah yang relatif jauh dari Matahari dan menghasilkan ekor ketika bergerak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau