Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kawah Gunung Api Mahawu

Kompas.com - 01/08/2013, 09:36 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

TOMOHON, KOMPAS.com - Sulawesi Utara memang dikenal memiliki beberapa gunung api. Sebut saja Gunung Api Lokon di Kota Tomohon yang super aktif. Lalu ada Gunung Api Soputan di Minahasa Selatan, Gunung Api Karangetang, Gunung Api Awu, Gunung Api bawah laut Mahangetang di Nusa Utara.

Di Tomohon sendiri selain Soputan sebenarnya masih ada satu lagi gunung api, yakni Mahawu. Berbeda dengan Lokon yang terus meletus itu, Mahawu relatif aman bahkan dikategorikan gunung api non aktif.


Yang menarik dari Mahawu adalah puncaknya yang mudah untuk dijangkau. Kendaraan roda empat pun sudah bisa sampai ke dekat puncak. Ini karena pemerintah Kota Tomohon telah membuat jalan akses yang bagus ke Mahawu.

Lalu di sekitar puncak Gunung Mahawu Dinas Kehutanan menjaga dan merawat hutan di sana. Berbagai tanaman diberi nama sekaligus tertera nama yang menanamnya.

 
Ya, wisatawan yang melakukan trekking ke Mahawu ditawari untuk menanam pohon sebagai kenang-kenangan. Sebagai imbalannya, pohon yang ditanam tersebut dilabeli dengan nama penanamnya.

Dengan berkendara Mahawu dapat ditempuh sekitar 30 menit dari Kota Tomohon. Jalannya sudah sangat bagus.  Menuju Mahawu wisatawan akan disuguhi pemandangan perkebunan holtikultura yang tidak kalah indahnya. Warna hijau sayur mayur berpadu dengan warna cokelat tanah yang subur menjadi sebuah kombinasi keindahan yang menakjubkan.

Terdapat area parkir yang cukup luas di lokasi Pos Penjagaan. Ada tiga rumah panggung di situ. Satu rumah untuk Pos Penjagaan Polisi Hutan dan dua rumah lainnya disediakan bagi pengunjung yang ingin menginap.

Untuk mencapai puncak dari lokasi parkir, telah disediakan tangga beton lengkap dengan penganggan di tengahnya. Ada sekitar 160 anak tangga yang akan dilewati hingga ke puncak. Sampai di puncak sebuah bangunan dua lantai menanti. Tidak besar, tetapi cukup menjadi ruang yang lapang untuk menikmati pemandangan di puncak Mahawu yang sangat indah.

Betapa tidak indah, dari teras bangunan tersebut, kita dengan sangat leluasa dapat melihat kawah gunung api Mahawu yang mempunyai ukuran kedalaman sekitar 140 meter dengan diameter sekitar 180 meter.

Walau sudah tidak aktif, namun aroma bau belerang yang dibawa angin masih jelas tercium. Dari teras bangunan itu juga, kita dengan sangat jelas bisa melihat puncak dan kawah Gunung Api Lokon.

Sementara di kejauhan nampak Pulau Manado Tua dan pulau-pulau di sekitarnya seolah terapung di laut Sulawesi yang sangat luas. Sungguh sebuah pemandangan yang sayang untuk dilewati.

Dari puncak Mahawu ini juga, jika cuaca bersahabat kedahsyatan matahari terbit dan matahari terbenam dengan indahnya dapat dinikmati. Jika sudah puas menikmati pemandangan kawah dari teras bangunan. Turunlah dan coba susuri jalan setapak keliling yang mengitari kawah Mahawu. Dibutuhkan waktu sekitar 45 menit hingga satu jam untuk mengitari kawah tersebut.

Jika memang tertarik untuk datang ke puncak Mahawu, jangan lupa membawa jaket tebal. Ya, di sini udaranya sangat dingin, karena Mahawu mempunyai ketinggian 1.311 meter di atas permukaan laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com