Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati Terbang dengan Bantuan "Peta" di Otaknya

Kompas.com - 28/07/2013, 14:57 WIB

KOMPAS.com - Misteri mengenai bagaimana seekor merpati selalu dapat menemukan jalan pulang akhirnya terpecahkan. Hasil riset seperti diberitakan Daily Mail, Jumat (26/7/2013), menyatakan merpati punya "peta" yang mampu menuntunnya menemukan arah ketika terbang di tempat asing.

Penemuan ini menjatuhkan teori sebelumnya yang menyatakan bahwa merpati mencocokkan koordinat suatu tempat asing dengan koordinat sangkarnya kemudian mengurangi perbedaan di antara keduanya untuk menemukan jalan pulang.

Untuk menguak misteri tersebut, Nicole Balser, mahasiswa doktoral bidang biologi di University of Zurich, serta rekannya mengamati gerak terbang dua kelompok merpati pos dengan bantuan Global Positioning System (GPS).

Sebelum riset dimulai, peneliti melatih merpati untuk terbang dari sangkar menuju gudang penyimpanan makanan yang berjarak sekitar 30 kilometer dari sangkar. Peneliti juga melatih merpati untuk terbang ke sangkar setelah mendapatkan makanan.

Saat eksperimen dimulai, peneliti membawa merpati pos ke tempat ketiga yang belum pernah diketahui sebelumnya. Jarak tempat ini sejauh 30 kilometer dari sangkar dan gudang makanan serta memiliki berbagai penghambat alami yang dapat menghalangi pandangan merpati.

Satu kelompok merpati telah diberi makan, sedangkan satu kelompok yang lain dibiarkan kelaparan. "Kami ingin mengetahui apakah merpati yang kelaparan akan pergi ke sangkar kemudian menuju ke gudang makanan ataukah akan langsung menuju gudang makanan," ujar Blaser.

Hasil riset menunjukkan bahwa kedua keompok merpati pos memiliki ingatan dan prioritas. Kelompok yang kelaparan menuju gdang makanan sementara yang sudah diberi makan kembali ke rumah. Beberapa merpati terbang menghindari hambatan topografi tetapi mampu kembali ke jalur yang tepat.

Berdasarkan penelitian ini, Balser meyakini bahwa merpati punya kemampuan kognitif. Merpati tidak hanya mampu menentukan jalan pulang dengan kemampuan spasialnya, tetapi juga mampu menentukan prioritas. "Merpati 'menggunakan' kepala untuk terbang," kata Balder.

Para peneliti meyakini bahwa di tempat asing merpati mampu mengetahui keberadaannya serta keberadaan sangkarnya. Merpati pos dan burung-burung yang sedang bermigrasi menggunakan medan magnet, rasi bintang dan posisi Matahari untuk membantu mengarahkan mereka terbang. (Dyah Arum Narwastu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com