Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronot NASA Pamerkan Cara Unik Keramas di Luar Angkasa

Kompas.com - 16/07/2013, 13:15 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Astronot Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali menunjukkan sisi unik, berbeda, sekaligus menyenangkan hidup di antariksa. Kali ini, astronot Kren Nyberg, perekayasa mekanik Ekspedisi 36 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, menunjukkan cara keramas di antariksa.

"Saya mendapat banyak pertanyaan tentang bagaimana saya keramas di antariksa. Sekarang, biarkan saya tunjukkan kepada Anda," kata Nyberg dalam video yang diunggah di Youtube minggu lalu.

Nyberg menunjukkan bahwa dengan kondisi di antariksa yang berbeda, manusia pun perlu beradaptasi dengan cara keramasnya. Meski demikian, ia juga menunjukkan bahwa perbedaan cara keramas tak banyak. Alat dan bahannya masih sama, yakni air, sampo, handuk, dan sisir.

Air yang digunakan tentu tak berasal dari bak mandi atau shower, tetapi cuma dari kantong air dan berupa gumpalan. Untuk mulai keramas, Nyberg mengeluarkan gumpalan air dari kantong dan mengoleskannya ke kulit kepalanya.

Air tak bisa seketika membasahi rambut. Untuk itu, Nyberg perlu meratakannya dengan tangannya. Setelah rata dan merasa rambut cukup basah, barulah Nyberg memakaikan sampo ke kulit kepala dan mulai menggosok rambutnya. Dalam video, tak tampak ada busa seperti keramas di Bumi.

Nyberg juga mengatakan bahwa keramas di antariksa tak cukup menggosok dengan tangan. "Tanpa berdiri di bawah air mengalir, Anda perlu menggunakan handuk untuk membersihkan kotoran," katanya.

Setelah merasa rambut cukup bersih, Nyberg mulai lagi mengoleskan air ke rambutnya, kemudian mengeringkannya secara alami. Air yang tadinya berada di rambut Nyberg akan menguap dan selanjutnya berada di ruangan, berkontribusi pada kelembaban ruangan.

Yang hebat, air yang menguap itu selanjutnya akan diproses menjadi air minum. "Sistem AC kami akan mengoleksi air itu dan mengondensasikannya, dan sistem pengolahan air kami akan mengubahnya menjadi air minum," ungkapnya.

Video cara keramas Nyberg bisa dilihat di bawah. Dalam video, jika memperhatikan, akan tampak bahwa semua peralatan tertancap di permukaan ruangan ISS. Ini perlu. Jika diletakkan begitu saja, semua alat dan bahan bisa jadi akan melayang karena ISS berada di dalam kondisi gravitasi mikro.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Oh Begitu
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Fenomena
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Oh Begitu
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Oh Begitu
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Oh Begitu
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Fenomena
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Kita
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Kita
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Kita
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Fenomena
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Fenomena
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Oh Begitu
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Fenomena
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau