Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono: Singapura Berlaku seperti Anak Kecil Terkait Asap

Kompas.com - 20/06/2013, 14:27 WIB
Egidius Patnistik

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com  — Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengecam Singapura terkait persoalan kabut asap yang menyelimuti negara kota itu beberapa hari terakhir. Harian Straits Times dalam situs webnya, Kamis (20/6/2013), mengutip Agung yang mengatakan, "Singapura jangan seperti anak-anak, dalam kegelisahan seperti ini."

Agung mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada Kamis, "warga negara Indonesia juga perlu ditangani, ada ratusan. (Bencara) itu bukan sesuatu yang Indonesia inginkan, itu peristiwa alam."

Agung mengatakan kepada wartawan bahwa Singapura tidak ribut ketika menikmati udara segar, tapi mengeluh kalau ada kabut asap yang terjadi sesekali.

Agung membantah kritikan bahwa Indonesia belum meratifikasi kesepakatan ASEAN tentang pencemaran kabut asap lintas batas tersebut. "Singapura seperti itu. Masalah perbatasan belum beres, begitu juga dengan masalah ekstradisi dan korupsi."

Kamis pagi, ia memimpin pertemuan dengan menteri luar negeri, menteri kehutanan, dan menteri lingkungan hidup terkait perkembangan masalah kabut yang telah menyelimuti sebagian besar Provinsi Riau itu. Agung mengatakan, penyemaian awan untuk menginduksi hujan akan dilakukan sesegera mungkin. Garam sudah siap, pesawat juga sudah di tempat, tapi harus ada awan, kata dia.

"Kebakaran itu tidak selalu di (terjadi) atas tanah," katanya. "Sebagian besar berada di bawah permukaan (tanah)."

Lahan seluas 850 ha telah terbakar dalam beberapa hari terakhir, dan para petugas telah memadamkan api di lahan 650 ha, jelas Agung. Pemerintah juga sedang menyelidiki sejumlah perusahaan yang bertanggung jawab atas kasus itu.

Ia mengatakan, jika ada perusahaan yang terlibat, beberapa dari perusahaan itu dimiliki oleh orang Indonesia, Malaysia, dan Singapura. "Kami akan mengambil tindakan jika mereka ditemukan bertanggung jawab."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com