Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipernova, Fenomena Apakah Itu?

Kompas.com - 18/06/2013, 17:45 WIB

KOMPAS.com — Apakah itu supernova? Banyak yang telah mengenalnya sebagai peristiwa ledakan bintang. Namun, apa itu hipernova? Mungkin ada yang belum tahu artinya atau bahkan belum pernah mendengar.

Farhan di Jakarta dan Bryan di Surabaya menanyakan kepada situs Langitselatan, apakah yang dimaksud dengan hipernova, apakah berbeda dengan supernova? Lalu, apakah hipernova pernah terjadi? Berikut jawaban Langitselatan.

Nova

Sebuah bintang secara mendadak mengalami peningkatan kecerlangan. Peristiwa ini disebut Nova yang dalam bahasa Latin memiliki arti “bintang baru”. Disebut bintang baru karena bintang yang biasanya redup dan tidak dapat dilihat dengan mata tanpa alat, tiba-tiba menjadi obyek yang sangat terang di langit ketika ia menjadi nova.

Nova merupakan ledakan bintang yang terjadi di katai putih dengan terang maksimum -1,1 magnitudo dan minimum hanya 10.5 magnitudo. Teori menyatakan kalau peristiwa nova terjadi sebagai akibat dari bintang yang kembali menyala setelah tidur panjang, Nova diperkirakan terjadi di permukaan bintang katai putih yang berada di dalam sistem bintang ganda berdekatan. Pasangannya adalah bintang raksasa merah yang jejarinya mengembang sedemikian besar hingga terjadi aliran materi ke katai putih pasangannya. Materi yang masih kaya hidrogen itu mencapai permukaan katai putih yang sangat panas, maka dipiculah sebuah ledakan di permukaan bintang yang tiba-tiba cerlang.

Karena itu, bagi astronom di masa lalu, ketika sebuah bintang redup yang tak pernah tampak di langit kemudian tiba-tiba muncul dengan sangat terang, maka mereka pun menyebutnya nova si bintang baru.

Supernova

Selain nova, ada peristiwa ledakan yang lebih dahsyat lagi yang kita kenal sebagai ledakan supernova. Nama supernova di dapat dari peristiwa terangnya sebuah bintang yang jauh lebih terang dari nova. Supernova merupakan peristiwa ledakan bintang yang miliaran kali lebih terang dari nova dan dikenal sebagai salah stau cara bintang mengakhiri hidupnya. Peningkatan kuat cahayanya kira-kira 8 kali lebih besar dari nova.

Supernova sebagai peristiwa ledakan bintang memiliki 2 tipe yang salah satunya mirip nova yang melibatkan bintang katai putih. Kecerlangan supernova bisa 8 magnitudo lebih besar dari nova. Kedua tipe supernova itu adalah:

Tipe Ia : Ledakan yang terjadi pada sistem bintang ganda dimana bintang katai putih mengakresi materi dari bintang pasangannya. Para astronom sendiri masih memperdebatkan bintang pasangan seperti apa dari katai putih yang bisa menciptakan ledakan bintang tipe Ia. Namun, berdasarkan teori, bintang pasangannya ini bisa memberi massa yang cukup besar bagi bintang katai putih sehingga inti bintang katai putih mencapai kerapatan kritisnya. Akibatnya terjadi pembakaran karbon dan oksigen yang tidak terkontrol sehingga memicu bintang meledak.

Tipe II : Supernova tipe II merupakan ledakan yang terjadi di akhir kehidupan bintang masif (5 – 10 massa Matahari), ketika  bintang kehabisan bahan bakar untuk melakukan pembakaran di inti bintang. Jika inti bintang cukup masif maka akan terjadi keruntuhan inti bintang yang memicu terjadinya ledakan supernova.

Hipernova

Nova dan Supernova sudah sering didengar dan dikenal. Bagaimana dengan Hipernova? Kalau menilik dari nama maka hipernova merupakan supernya super supernova. Oke, singkatnya hipernova merupakan peristiwa yang jauh lebih dasyat dari supernova.

Setidaknya sampai dengan tahun 1982, para astronom dalam literatur menyebutkan kalau hipernova merupakan keruntuhan inti yang memicu terjadinya supernova yang kecerlangannya lebih besar dari 100 supernova pada umumnya.  Selain itu hipernova juga diasosiasikan dengan ledakan bintang masif populasi 3 dan bergabungnya lubang hitam supermasif.

Namun, pemahaman itu sudah berubah dan saat ini hipernova mengacu pada keruntuhan inti bintang masif yang massanya lebih dari 30 massa Matahari dan ada teori yang menyatakan lebih dari 100 massa Matahari. Ledakan bintang masif tersebut akan langsung dikelompokkan sebagai hipernova tanpa melihat apakah kecerlangannya lebih cerlang dari supernova pada umumnya atau tidak. Meskipun dalam kenyataan, ketika hipernova terjadi kecerlangannya lebih cerlang dari supernova dan menghasilkan energi 100 kali lebih besar dari supernova.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com