Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal untuk Tujuan "Hijau"

Kompas.com - 14/06/2013, 04:24 WIB

Berbicara tentang organisasi pembela lingkungan terbesar, Greenpeace, tak lengkap tanpa bicara tentang Rainbow Warrior. Kapal Rainbow Warrior merupakan ujung tombak kampanye melawan praktik-praktik perusakan lingkungan. Kapal didesain khusus untuk Greenpeace agar bisa menjadi saksi dan hadir langsung di lokasi perusakan berlangsung.

Sebagai kapal yang menjadi saksi perusakan lingkungan, ada risiko besar yang dihadapi Rainbow Warrior III. Generasi pertama Rainbow Warrior adalah kapal pukat ikan untuk penelitian milik Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Pangan Pemerintah Inggris.

Kapal ini tenggelam, dibom dinas rahasia luar negeri Perancis saat melakukan kampanye anti-uji coba nuklir Perancis di perairan Laut Pasifik, tahun 1985, yakni tujuh tahun setelah beroperasi. Kapal Rainbow Warrior II yang juga hasil konversi beroperasi tahun 1989-2011.

Ksatria Pelangi III alias Rainbow Warrior III yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 6-9 Juni 2013, merupakan kapal pertama yang dipesan khusus sesuai tujuan, yaitu untuk kampanye dan untuk penelitian. Kapal ini mulai mencebur air pada 14 Oktober 2011.

Sebagai kapal penelitian, kapal ini bisa mengangkut peralatan hingga 8 ton. Penelitian di atas kapal penting guna mengetahui apa yang sebenarnya sedang menimpa planet kita.

Untuk bisa terhubung dengan dunia luar di seluruh dunia pada saat kampanye berlangsung, kapal dilengkapi sistem komunikasi berbasis satelit. Sambungan satelit tersedia di kapal. Tindak kejahatan lingkungan bisa disiarkan langsung dari atas kapal. Dari kapal juga bisa dilakukan telekonferensi ke kantor pusat. Kalau perlu ada keputusan cepat, bisa segera diambil keputusan. Rainbow Warrior III juga bisa didarati helikopter.

Bukan sekadar mengecat hijau, lambang lingkungan, di lambungnya, secara keseluruhan kapal Rainbow Warrior III dirancang ramah lingkungan. Ini ditandai dengan karakteristik hemat energi serta sistem pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. Kapal ini dirancang bisa beroperasi di berbagai zona iklim karena dilengkapi dengan insulasi yang canggih.

Hemat energi dan bersih

Bermula dari desain bentuk kapal, sudah dirancang agar kapal ini hemat energi. Bentuk kapal dibuat ramping untuk mengurangi friksi.

Menurut Adrian dari Panama yang sudah tujuh tahun bersama kapal tersebut, ”Kapal ini menggunakan (energi) angin untuk berlayar. Hampir sepanjang waktu sebisa mungkin kami menggunakan layar. Penggunaan bahan bakar fosil amat minim.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com