Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Telur Penyu Disita dalam Dua Tahun di Kaltim

Kompas.com - 04/06/2013, 11:07 WIB

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Sekitar 10.000 telur penyu yang akan diselundupkan ke Kalimantan Timur, terutama ke Samarinda, digagalkan sejak tahun 2012. Penyu termasuk satwa dilindungi, dengan persentase telur menetas hingga dewasa yang sangat rendah.

Awal Mei lalu, digagalkan upaya penyelundupan 1.880 telur penyu dari Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, ke Kalimatan Timur melalui Pelabuhan Semayang, Kota Balikpapan. Pekan lalu, seorang pedagang di Samarinda ditangkap sebelum berjualan dan disita 500  telur penyu.

Tahun 2012, tercatat lima kali penggagalan penyelundupan telur penyu ke Kaltim, semuanya dari Sultra. Total sitaan sekitar 7.500 telur. ”Semuanya sekitar 10.000 telur. Jumlah ini luar biasa banyak,” ujar Danang Anggoro, Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Kaltim, Senin (3/6/2013).

Menurut dia, jika rata-rata satwa dilindungi itu bertelur 100 butir sekali bertelur, jumlah itu setara dengan telur 100 penyu. ”Perhitungan selama ini, dari 1.000 telur yang menetas, hanya ada satu tukik (penyu anakan) yang mencapai umur dewasa. Ini kerugian besar,” katanya.

Telur penyu yang beredar di Samarinda dan sekitarnya diyakini berasal dari Bau-Bau. Namun, sejumlah pihak meyakini telur penyu itu berasal dari Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kaltim. Danang menduga, telur penyu selundupan itu diambil dari daerah Kepulauan Wakatobi.

Harga tiga telur penyu di Bau-Bau Rp 1.000. Harga di Samarinda Rp 10.000-Rp 12.000 per butir. Telur itu dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh.

Iming-iming keuntungan besar itulah yang membuat banyak orang tergiur berdagang telur penyu. Padahal, ancaman hukumannya lima tahun penjara dan denda maksimal Rp 100 juta sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Meskipun disinyalir dari Sultra, sebagian warga yakin telur penyu sitaan itu sebagian dari Kepulauan Derawan. Adapun pulau favorit bagi penyu bertelur di sana adalah Pulau Sangalaki. (PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com