Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8.325 Hektar Terumbu Karang di Sulut Rusak

Kompas.com - 03/06/2013, 13:37 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Dari 18.439,75 hektar luas area terumbu karang di Perairan Sulawesi Utara, seluas 8.325,51 hektar di antaranya mengalami kerusakan.

Hal itu terungkap dalam Workshop Media Pencadangan Konservasi Perairan di Provinsi Sulawesi Utara, Senin (3/6/2013). Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Utara Ronald Sorongan mengatakan, untuk melindungi kerusakan terumbu karang tersebut adalah dengan melaksanakan perlindungan kawasan pesisir pantai dan pulau-pulau kecil.

"Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan penetapan Kawasan Konservasi Perairan," ujar Sorongan.

Sulawesi Utara mempunyai garis pantai sepanjang 1.837,29 hektar dengan 286 pulau yang menyimpan berbagai kekayaan keanekaraman hayati perairan. Namun, beberapa kebiasaan masyarakat seperti penggunaan bom ikan, illegal fishing, serta pembuangan limbah yang tak terkendali masih memberikan kontribusi bagi kerusakan terumbu karang.

Workshop yang dilaksanakan atas kerja sama Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado itu dihadiri oleh akademisi, perwakilan LSM, para jurnalis, serta pemangku kepentingan di bidang kelautan dan perikanan. Workshop media itu merupakan rangkaian peringatan Coral Triangle Day (CT-Day) yang jatuh pada tanggal 9 Juni nanti.

Adnan Wantasen dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi mengatakan, jika kawasan pesisir terpelihara dengan baik, maka kawasan itu akan menjadi penyuplai sumber daya alam. "Kawasan pesisir juga berfungsi melindungi keanekaragaman hayati serta meningkatkan hasil perikanan. Di samping itu memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat," ujar Wantasen.

Di samping workshop media, peringatan CT-Day di Sulut juga akan diisi dengan pelepasan tukik dan ikan kerapu, sapu pantai, kampanye lingkungan, pameran foto, serta berbagai kegiatan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com