Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipakai Ancam Obama, Apakah Risin Itu?

Kompas.com - 31/05/2013, 06:26 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com — Setidaknya sejak April 2013, istilah risin (ricin) berulang kali muncul di pemberitaan internasional. Kata itu mencuat di tengah hiruk pikuk pemberitaan, menyusul datangnya sebuah surat ke Gedung Putih, ditujukan kepada Presiden Barack Obama, dan diduga surat tersebut dibubuhi risin.

Risin adalah zat alam, senyawa yang sangat beracun sebagai hasil samping dari pengolahan biji tanaman jarak. Jika terhirup, disuntikkan, atau tertelan, maka dosis kecil saja dari risin dapat membunuh seseorang dalam rentang waktu 36-48 jam karena gagal napas dan kegagalan peredaran darah. Belum ada obat yang ditemukan untuk penangkalnya.

Setiap molekul risin akan mematikan setiap sel yang dimasukinya. Bila risin tertelan, dampak fatal tak selalu terjadi. Namun, anak-anak lebih rentan terhadap zat ini dibandingkan orang dewasa.

Bila tertelan, maka risin menyebabkan mual, muntah, serta pendarahan pada lambung dan usus. Gejala berikutnya dari keracunan risin melalui jalur pencernaan adalah kegagalan fungsi hati, dan akhirnya penelan risin bisa meninggal karena sistem peredaran darah berantakan.

Risin bisa tertelan antara lain ketika biji kacang jarak termakan. Kalau biji itu dimakan tanpa ada kerusakan pada kulit biji, bisa jadi keracunan risin tak akan terjadi dan biji itu akan kembali keluar melalui mekanisme sistem pencernaan. Namun bila kacang itu dikunyah dan kulit biji kacang terkoyak, kemudian tertelan, racun risin akan masuk ke dalam tubuh.

Bila risin disuntikkan, kematian akan terjadi. Dimulai dari kematian otot dan kelenjar getah bening di dekat titik suntikan, menyusul tak lama kemudian kegagalan organ-organ utama tubuh, dan kematian pun terjadi segera. Para pakar medis menempatkan posisi risin sangat dekat sebagai "alat pembunuh" laiknya virus antraks.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com