Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Penuaan dan Umur Dikendalikan oleh Gen

Kompas.com - 23/05/2013, 09:54 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

GENEVA, KOMPAS.com — Ilmuwan dari Swiss berhasil menguak misteri penuaan lewat penelitian genetik pada tikus putih. Tak cuma itu, mereka juga berhasil memperpanjang umur cacing hingga 60 persen umur sebenarnya. Hasil riset dipublikasikan di jurnal Nature, Rabu (22/5/2013).

Untuk menguak misteri penuaan, Johan Auwerx dari École Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL), peneliti yang melakukan riset ini, melakukan studi genetik pada gen mitokondria. Mitokondria adalah organ sel yang berfungsi menghasilkan energi dan juga memiliki materi genetik.

Lewat riset, ia menemukan tiga grup gen yang memengaruhi penuaan dan umur. Tikus putih yang punya gen tersebut dapat hidup 250 hari lebih lama atau 30 persen lebih lama dari umur tikus putih pada umumnya.

Auwerx juga menemukan protein yang mengendalikan penuaan, yaitu mitochondrial ribosomal proteins atau MRPs. Protein ini awalnya memberi tekanan pada mitokondria dan memengaruhi kesuburan. Namun dalam jangka panjang, protein ini berperan dan struktur otot yang lebih baik dan umur lebih lama.

"Berdasarkan observasi ini, kami mengubah model penelitian dan mulai melakukan validasi eksperimen pada cacing," ungkap Auwerx seperti dikutip AFP, Rabu.

Auwerx menerangkan bahwa mitokondria sebenarnya adalah bakteri yang hidup di dalam sel. Selain berfungsi menghasilkan energi, mitokondria sebelumnya juga diduga sebagai motor dari penuaan. Dalam eksperimen pada cacing, Auwerx menggunakan antibiotik untuk memperpanjang umur.

"Kami bisa melihat bahwa perawatan dengan antibiotik pada cacing memiliki efek yang sama dengan efek genetik dan cacing bisa hidup 60 persen lebih lama," ungkap Auwerx. Bukan cuma hidup lebih lama, cacing tersebut juga lebih sehat.

Publikasi AFP tidak menyertakan jenis antibiotik yang digunakan untuk memperpanjang umur cacing dalam penelitian.

Dengan adanya hasil penelitian ini, apakah penuaan dan umur pada mamalia, termasuk manusia, juga bisa diperlambat dan diperpanjang? Auwerx mengatakan, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk bisa mengaplikasikannya pada mamalia, apalagi manusia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com