Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekskavasi Gunung Padang Dilanjutkan

Kompas.com - 20/05/2013, 22:31 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com — Tim Terpadu Riset Mandiri Situs Gunung Padang merancang untuk melanjutkan ekskavasi yang sempat tertunda karena petisi yang meminta dihentikan.

Ketua tim arkeologi Tim Terpadu Riset Mandiri Situs Gunung Padang, Ali Akbar, Senin (20/5/2013), mengatakan, ekskavasi tersebut akan dilanjutkan setelah timnya melakukan pemaparan hasil riset yang telah dilakukan di hadapan Presiden dan para menteri.

"Ketika itu, kami paparkan langsung di depan SBY didampingi Mensesneg, Menseskab, Mendikbud, Menteri ESDM, Menparekraf, Wamen PU, dan Kabalitbang Kemendagri di Jakarta. Presiden menyampaikan apresiasi yang cukup besar terhadap hasil penelitian ini," katanya.

Sementara pihaknya belum bisa menjelaskan model riset yang akan dilakukan timnya itu. Namun, tutur dia, teknisnya kemungkinan besar akan menyerupai perencanaan riset sebelumnya, yakni Ekskavasi Kemuliaan Merah Putih.

"Di mana ekskavasi tersebut akan melibatkan relawan dan masyarakat dalam pelaksanaan pengungkapan misteri situs megalit terbesar dan tertua di Indonesia. Kami akan menyosialisasikan riset ini sebelumnya ke berbagai pihak," ujarnya.

Sementara untuk pelaksanaan ekskavasi tetap dilakukan para ahli, termasuk arkeolog yang masuk dalam Tim Terpadu Riset Mandiri Situs Gunung Padang.

Jadwalnya, tambah dia, akan segera dilakukan dalam waktu dekat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cianjur, Tedi Artiawan, mengungkapkan, tim terpadu akan melibatkan kembali Pemkab Cianjur dalam penelitian.

"Pemkab Cianjur memiliki tugas penting dalam rencana pemerintah tersebut. Pemkab Cianjur bertugas mengelola kearifan lokal agar masyarakat bisa dilibatkan. Sebab, tujuan rencana restorasi Gunung Padang adalah untuk memberdayakan masyarakat lokal," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com