Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu di Merapi Mungkin Fosil Bernilai Tinggi

Kompas.com - 06/05/2013, 17:14 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, Senin (6/5/2013), mendatangi rumah Subur (45), warga Hunian Tetap Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, yang sebelumnya menemukan batu yang diduga fosil hewan purba. Tim mendatangi lokasi untuk mengamankan batu yang diduga fosil itu.

Kasi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta Dra Wahyu Astuti mengatakan, tim sudah datang ke lokasi untuk melihat langsung batu yang diduga fosil.

"Tiga petugas yang datang ke sana, satu dari ahli arkeologi, satu fotografer, dan satu lagi petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya," terang Wahyu Astuti.

Ia menjelaskan, dari dugaan awal memang batu yang ditemukan adalah fosil binatang. Namun, masih perlu diteliti secara ilmiah. "Sudah kita bawa ke kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya dan disimpan di ruang perlindungan," ungkapnya.

Wahyu mengungkapkan, jika benar benda itu fosil, nilainya akan lebih tinggi dibandingkan dengan penemuan-penemuan di daerah lain, termasuk di Sangiran. Menurutnya, hal itu karena daerah penemuan bukan wilayah sebaran fosil.

"Selama ini di lereng Merapi belum pernah ditemukan fosil, dan bukan wilayah fosil," terangnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, tes yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta guna menentukan jenis fosil, bagian, dan usianya. 

"Kita akan bekerja sama dengan pihak Sangiran untuk meneliti fosil temuan warga ini," katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, benda yang diduga fosil binatang berusia ratusan tahun ditemukan di Jurang Kali Opak pada Jumat (3/5/2013) lalu. Subur (45), warga Hunian Tetap Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, menemukan fosil itu saat dirinya sedang menebang pohon bambu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com