Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Kemarau Diprediksi Bulan Mei

Kompas.com - 09/04/2013, 15:37 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga April 2013 sebagian besar wilayah di Indonesia masih mengalami musim hujan. Diprediksi, musim kemarau akan terjadi pada bulan Mei dan Juni 2013. Hal ini dikarenakan massa uap air dari utara yang mencapai Indonesia masih kuat. Uap air tersebut masih berjalan dari utara menuju Kalimantan, Jawa dan beberapa daerah di bagian Sumatera, yang menyebabkan curah hujan masih ada walaupun tidak terlalu besar.

Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika, Sriworo Harijono mengatakan hal itu di Jakarta, Selasa (9/4/2013) siang. Sriworo mengatakan, musim kemarau datang dipengaruhi oleh tiga faktor, antara lain fenomena El Nino/La Nina, perubahan suhu di Samudera Hindia serta fenomena anomali suhu permukaan air laut di wilayah perairan Indonesia.

"Memang di Indonesia saat ini potensi iklim psikotropis masih ada walaupun rendah. Tapi intinya masih akan hujan hingga Mei atau Juni," ujarnya di Gedung BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2013).

Saat ini, 32 persen wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau, seperti Aceh dan Medan. Hal ini dikarenakan karakteristik iklimnya memang berbeda. Diprediksi pada Mei mendatang, 67 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

"Jadi biasanya yang lain karakternya satu kali musim hujan dan satu musim kemarau. Kalau daerah ini puncaknya bisa dua kali, antara musim hujan dan kemarau. Jadi daerah ini lebih awal datangnya," kata Sriworo.

Akan tetapi, Sriworo mengatakan, tingkat curah hujan yang ada saat ini tergolong sedang ringan. Karena, curah hujan yang turun sebagian besar sudah ada pada bulan Januari dan Februari, ketika banjir melanda sebagian besar wilayah Indonesia.

"Makanya kita sedang dalam transisi. Siangnya panas, malamnya hujan. Ketika panas, massa uap air dikumpulkan, jika sudah cukup, makan hujan akan turun," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com