Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Orangutan Semakin Kritis

Kompas.com - 08/04/2013, 03:56 WIB

Malang, Kompas - Populasi orangutan di Sumatera kini semakin kritis. Jumlahnya diperkirakan mencapai 200.000 ekor pada 1990. Namun, saat ini diperkirakan hanya tersisa 6.000 ekor. Karena itu, kampanye penyelamatan orangutan harus terus dilakukan.

”Kami terus berupaya menyerukan penyelamatan orangutan yang kondisinya benar-benar kritis. Populasinya kini hanya tersisa sekitar 6.000 ekor. Jika tidak ada upaya penyelamatan secara serius, bisa jadi orangutan yang merupakan satwa khas Indonesia ini akan punah. Jika orangutan punah, itu akan menjadi bencana bagi kita juga,” ujar Made Astuti, Juru Bicara Profauna Indonesia, pada peluncuran kampanye ”Ride for Orangutan 2013”, Minggu (7/4), di Malang, Jawa Timur.

Profauna pada 20 April 2013 berencana memulai kampanye penyelamatan orangutan dengan berkeliling Sumatera, pulau asal orangutan. Kampanye dengan naik sepeda motor selama dua bulan itu akan disertai dengan penyebaran informasi dan mengedukasi siswa sekolah, mahasiswa, dan komunitas lokal untuk kembali mengingat arti penting orangutan bagi kehidupan manusia Indonesia.

”Kita tak pernah sadar bahwa orangutan memiliki kemampuan meregenerasi hutan secara alami. Ia memakan sekitar 300 jenis biji buah-buahan dan menyebarkannya dalam bentuk kotoran ke berbagai tempat yang disinggahi satwa itu. Ratusan jenis tanaman itulah penyokong hutan kita. Jika tak ada yang melakukan regenerasi alami seperti itu, apa bisa kita menanam pohon untuk menggantikan hutan yang rusak?” ujar Made.

Habitat orangutan, kata Made, awalnya hampir di seluruh Sumatera. Namun, kini hanya tersisa di Aceh dan Sumatera Utara, dengan batas paling selatan adalah Danau Toba. ”Wilayah itu masuk perlindungan Taman Nasional Gunung Leuser,” ujarnya.

Made mencatat, merosotnya populasi orangutan dikarenakan laju deforestasi hutan menjadi kebun kelapa sawit yang marak di Indonesia. Bagi pemilik lahan kelapa sawit, orangutan dianggap sebagai hama sehingga dibasmi.

Kera besar

Rosek Nursahid, Ketua Profauna Indonesia, menambahkan, orangutan adalah satu dari empat jenis kera besar di dunia. Kera besar lain adalah simpanse, gorila, dan bonobo yang ketiganya ada di Afrika. ”Jika orangutan punah, sama saja mengizinkan punahnya keanekaragaman hayati di Indonesia,” ujarnya.

Profauna juga mencatat sejumlah satwa di Indonesia terancam punah, seperti harimau jawa dan harimau sumatera. Adapun harimau bali sudah dinyatakan punah. (dia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com