Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Beracun Kian Tak Terprediksi, Status Tetap

Kompas.com - 08/04/2013, 03:06 WIB

BANJARNEGARA, KOMPAS - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Surono, Minggu (7/4), mengatakan, status kegunungapian Kawah Timbang Gunung Api Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, yang ditetapkan Siaga (level III), belum akan dievaluasi. Keluarnya gas beracun kini juga semakin tak terprediksi seperti saat status masih Waspada (level II).

”Saat masih Waspada, gas beracun meluncur di atas permukaan tanah menjebak uap air sehingga kasat mata oleh petani. Sekarang, dengan tekanan lebih besar, gas bisa keluar dari mana saja. Ini paling kami khawatirkan sehingga penurunan status belum terpikirkan,” kata Surono.

Masyarakat setempat, khususnya petani pemilik lahan di radius 1.000 meter dari kawah—yang ditetapkan sebagai zona steril—mulai jengah karena hampir sebulan terakhir tak bisa leluasa berladang.

Kepala Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Ibrahim, mengakui, sejumlah petani meminta dia mengizinkan aktivitas pertanian dalam zona steril yang ditetapkan PVMBG. Petani khawatir rugi banyak jika tak mengolah lahan kentang mereka.

Terkait itu, Surono mengingatkan, intensitas kegempaan yang jauh di atas kondisi normal jadi indikasi utama bahwa tekanan dari dalam gunung belum terlepas semuanya. Tekanan itu mendorong gas beracun membubung ke atas dari kawah Timbang dan dikhawatirkan keluar juga dari rekahan tanah.

Ia juga mengingatkan, saat letusan Kawah Sinila tahun 1979, 149 jiwa yang tewas justru akibat gas beracun dari Kawah Timbang yang keluar dari rekahan-rekahan tanah.

Intensitas gempa tinggi

Menurut Ketua Tim Tanggap Darurat Bencana Kawah Timbang PVMBG Umar Rosadi, sejak Sabtu pukul 18.00 hingga Minggu pukul 12.00, tercatat 5 kali gempa vulkanik dalam dan 10 kali gempa vulkanik dangkal. Saat normal, dalam sebulan, gempa vulkanik dalam di Dieng tak lebih dari 10 kali dan gempa vulkanik dangkal kurang dari 5 kali.

Pengukuran gas beracun di radius 300 meter dari kawah Timbang, konsentrasi gas karbon dioksida sangat tinggi di bawah permukaan tanah sedalam 50 cm. Di enam tempat pengukuran, terekam konsentrasi gas CO2 mencapai 0,9 persen volume hingga tak tercatat lagi (over scale). (GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com