Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan AS Temukan Hiu Berkepala Dua

Kompas.com - 26/03/2013, 12:38 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

FLORIDA, KOMPAS.com — Seorang nelayan menangkap hiu di wilayah lepas pantai Florida. Ia terkejut saat menjumpai bahwa salah satu embrio hiu itu punya dua kepala.

Nelayan yang menemukan, tak diungkap namanya, menyimpan spesimen embrio tersebut dan kemudian menyerahkannya kepada ilmuwan. Michael Wagner, salah satu ilmuwan yang mempelajari spesimen itu, memublikasikan hasil kajiannya di Journal of Fish Biology.

Wagner yang seorang peneliti di Michigan State University mengungkapkan bahwa dalam biologi, fenomena pada embrio itu disebut axial bifurcation.

Menurutnya, embrio berkepala dua bisa terbentuk karena adanya mutasi genetik. Mutasi tersebut sangat jarang terjadi. Tak cuma pada hiu, mutasi juga bisa terjadi pada manusia, mengakibatkan adanya bayi kembar dempet.

"Di tengah proses pembentukan bayi kembar, embrio berhenti mengalami pembelahan," ungkap Wagner seperti dikutip Discovery, (25/3/2013).

Menurut Wagner, kalaupun hiu itu lahir, sulit baginya untuk hidup di lautan bebas. "Jika Anda predator yang harus bergerak cepat untuk mengejar ikan yang juga bergerak cepat, maka dia hampir tak bisa hidup dengan mutasi ini," katanya.

Alasan lain, hiu akan memiliki tubuh yang kecil. Perlu energi ekstra sehingga hiu bisa memiliki tubuh besar.

Kelainan pada hiu ini telah beberapa kali ditemukan. Deskripsi kelainan pada hiu ini di masa depan akan membantu memahami lebih dalam sebab kemunculannya. Beberapa museum dunia menyimpan hiu kepala dua yang diambil dari tahun 1880.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com