Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecil Kemungkinan Tsunami karena Meteor

Kompas.com - 18/02/2013, 11:23 WIB
Ahmad Arif

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemungkinan terjadinya tsunami di Indonesia yang dipicu jatuhnya meteor ke laut dinilai sangat kecil. Masyarakat dan pemerintah diminta lebih fokus pada mitigasi tsunami yang diakibatkan gempa besar di laut.

"Pemberitaan bahwa meteor bisa memicu tsunami di media agak berlebihan dan sedikit dibesar-besarkan," kata Widjo Kongko, Ketua Tsunami Research Group Balai Pengkajian Dinamika Pantai-Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Senin (18/2/2013).

Widjo mengatakan, meteor dengan ukuran raksasa yang jatuh ke laut memang dapat menimbulkan tsunami. Akan tetapi, kemungkinannya sangat kecil.

"Meteor jatuh ke bumi secara acak baik lokasi maupun waktunya. Berdasar luas wilayah Indonesia dibandingkan luas bumi, probabilitas jatuhnya meteor di wilayah Indonesia hanya sekitar 1 persen. Di Indonesia probabilitas meteor jatuh di laut dua kali dibanding di darat," katanya.

"Sejauh ini belum ada kajian dan bukti ilmiah, meteor jatuh di wilayah Indo yg menimbulkan tsunami." Hubungan antara meteor dan tsunami kerap merujuk pada era 2,5 juta tahun lalu pada peralihan zaman Pliocene ke Pleistocene. Perubahan zaman itu konon dipicu oleh jatuhnya meteor Eltanin di daerah selatan Pasifik.

Widjo menambahkan, sejauh ini belum ada bukti yang kuat dampak langsung meteor itu telah menimbulkan megatsunami. "Dampak lebih besar adalah secara tidak langsung berupa pendinginan global," katanya.

Widjo mengingatkan, tsunami yang bersumber dari gempa berpotensi sangat besar terjadi di Indonesia, dibandingkan akibat jatuhnya meteor. Hal ini karena volume dislokasi lempeng di bawah laut jauh lebih besar dibandingkan jatuhnya meteor.

Karena itu, dia mengingatkan agar pemerintah dan masyarakat lebih fokus mewaspadai ancaman tsunami dari gempa di Indonesia, yang sejauh ini masih minim penelitiannya. Namun, Widjo tetap mendukung jika ada konsep pengembangan spaceguard oleh Lapan dan bisa sinergi dengan pusat peringatan dini untuk tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com