Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Modern Miskin Orang Jenius

Kompas.com - 05/02/2013, 11:39 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Dunia modern miskin orang jenius seperto Galileo yang pertama kali mempelajari langit atau Charles Darwin yang mebuahkan teori evolusi. Hal ini dikatakan Dean Keith Simonton, peneliti dari University of California, Davis.

"Kemajuan di masa depan akan dibangun pada apa yang sudah diketahui daripada berdasarkan dasar pengetahuan yang baru," demikian dinyatakan Simonton dalam tulisannya di jurnal Nature, Kamis (31/1/2013).

Simonton mengungkapkan, dalam beberapa abad lalu, disiplin ilmu baru ditegakkan, ada fisika, biologi dan kimia. Pada masa kini, disiplin ilmu hanyalah gabungan dari yang sudah ada, seperti astrofisika dan biokimia.

Menurutnya, penelitian kini juga ilakukan oleh tim dan dana yang besar, memperkecil kesempatan individu untuk menunjukkan dirinya. Tidak ada terobosan baru dalam ilmu alam. Sementara, fisika teoretik kini mengalami "krisis". Banyak akumulasi penemuan yang tidak bisa dijelaskan.

Diberitakan Physorg, Kamis lalu, Simonton mengungkapkan bahwa setelah Einstein, tidak ada lagi orang yang benar-benar bisa dikatakan jenius. Tidak ada orang yang pandangannya masih akan dianut hingga ribuan tahun mendatang. Sains masa kini b ukan menerangkan tetapi menambah cuma rumit.

Pandangan seperti yang diungkapkan Simonton bukan pertama kalinya. Profesor University of California, Berkeley, Sherrilyn Roush, mengatakan, Sebelum datangnya mekanika kuantum dari Einstein, ilmuwan juga berpandangan bahwa segala hal telah ditemukan.

"Mereka tidak melihat revolusi akan datang, bahkan tidak membutuhkannya. Di atas semuanya, revolusi dan jenius, seperti kecelakaan, tak terduga. Anda bahkan tak tahu akan membutuhkannya sebelumnya mereka muncul," kata Roush seperti dikutip Livescience, Minggu (3/2/2013).

Menanggapi pandangan Simonton, Roush mengatakan bahwa revolusi pemikiran tidak membutuhkan kecerdasan sangat tinggi. Ia juga mempertanyakan kepentingan dan kaitan disiplin baru dengan pemikiran baru.

Namun, baik Simonton maupun Roush setuju bahwa menjadi ilmuwan masa kini berbeda dengan masa lalu. Lebih banyak informasi dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menjadi ahli di masa kini. Bagi ilmuwan saat ini, membaca semua literatur di bidang tertentu sangat tidak mungkin.

Rosuh juga menuturkan, kini ilmuwan dibantu oleh komputer untuk memroses informasi menganalisis. Karenanya, ia mengatakan, "siapa tahu kemampuan untuk melihat secara keseluruhan dan menyatakan dalam ide baru tidak meningkat?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com