Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Gempa 6,0 SR di Aceh Banyak Menimbulkan Kerusakan?

Kompas.com - 22/01/2013, 17:26 WIB
Mohamad Burhanudin

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Gempa di sesar Sumatera memiliki potensi merusak yang luar biasa.

Sumber gempa berada di daratan dan hanya berjarak sekitar 20 km di bawah permukaan tanah atau tempat kaki kita berpijak. Hal inilah yang menjadi jawaban mengapa meski skala gempa 22 Januari 2013 di Aceh hanya 6 skala Richter (SR) atau 6 Mw, tetapi menimbulkan kerusakan yang parah, khususnya di wilayah terdekat dengan pusat gempa, yaitu Kecamatan Mane dan Geumpang, Kabupaten Pidie.

"Jadi, meskipun skala gempanya cuma 6 Mw, goncangan yang kita rasakan akan sangat kuat. Kejadian darat yang magnitude kecil namun berdampak besar pernah terjadi pada peristiwa gempa Yogyakarta beberapa tahun lalu," kata Ibnu Rusydy, Peneliti Geo-Hazard Tsunami and Disaster Mitigation Research Centre (TDMRC)-Unsyiah (TDMRC)-Unsyiah dan Anggota Himpunan Ahli Geofisika Indonesia-Aceh, Selasa (22/1/2013).

Seperti diketahui, pada Selasa (22/1/2013) subuh tadi, warga Aceh kembali dikejutkan oleh dua getaran gempa dengan skala 6 Mw (moment Magnitude) atau sekitar 6,0 skala Richter (SR) dan 4,7 Mw atau sekitar 5,1 SR.

United State Geological Survey (MSGS) mencatat, gempa pertama berpusat di 4.961° LU dan 96.083° BT pukul 05:22:54 dengan kedalaman 16 Km dan gempa kedua 5.009° LU dan 96.039° BT pukul 05:48:07 dengan kedalaman 14 Km. Gempa pertama dengan gempa kedua cuma berselang 25 menit. Kedua gempa tersebut bersumber di kawasan Mane Geumpang, Kabupaten Pidie, Aceh.

Gempa tersebut mengakibatkan 1 orang warga meninggal dunia dan 15 orang luka. Korban umumnya tertimpa reruntuhan bangunan. Selain itu, gempa juga mengakibatkan rumah rusak sebanyak 84 unit, meunasah 2 unit, kantor Camat Mane 1 unit, sekolah 1 unit, puskesmas 1 unit, dan kompleks kompi TNI 4 unit.

Dampak gempa tersebut jauh berbeda dengan gempa 6,0 SR di Aceh pada 10 Januari 2013 lalu yang berpusat di perairan barat daya Aceh Jaya, yang tak menimbulkan kerusakan sama sekali. Bahkan, gempa 8,5 SR yang terjadi pada 11 April 2012 lalu dan berpusat di perairan sebelah barat daya Meulaboh pun dampaknya tak sebesar gempa 22 Januari 2013 pagi tadi.

Ibnu mengatakan, karakteristik gempa Selasa pagi tadi berbeda dengan gempa-gempa sebelumnya yang pernah terjadi di Aceh. "Kalau sebelumnya kita sering merasakan gempa di zona subduksi seperti gempa 26 Desember 2004 dan gempa di kerak samudra dengan mekanisme sesar geser seperti gempa 11 April 2012, sedangkan gempa subuh tadi sumbernya bukan di laut, melainkan di darat akibat pergerakan sesar Sumatera," kata Ibnu.

Gempa sesar Sumatera yang terjadi di segmen Aceh subuh tadi memiliki mekanisme gempa strike-slip atau sesar geser. Pihak USGS telah berhasil memplotkan mekanisme fokus gempa berdasarkan perambatan gelombangpPrimer. Dari pemetaan titik gempa tersebut didapat bahwa gempa subuh tadi terjadi di sesar Sumatera dengan arah jurus (strike) sebesar 308 derajat dari utara dan kemiringan bidang (dip) 75 derajat.

Dalam beberapa pertemuan TDMRC, lanjut dia, telah beberapa kali diinformasikan bahwa di Sumatera ada 3 sumber utama gempa bumi, yaitu sumber gempa di zona subduksi, sumber gempa di kerak samudera (IFZ-NER), dan sumber gempa di sesar Sumatera.

Patahan Sumatera oleh beberapa ahli ilmu kebumian dibagi menjadi 19 segmen, yaitu Sunda, Semangko, Kumering, Manna, Musi, Ketaun, Dikit, Siulak, Suliti, Sumani, Sianok, Sumpur, Barumun, Angkola, Toru, Renun, Tripa, Aceh, dan Seulimuem (Danny Hilman, 2007).

Sejak tahun 1892, telah terjadi 23 kali gempa darat atau sesardengan skala di atas 6 Mw di sepanjang sesar Sumatera dan sampai saat ini ada beberapa seismic gap atau kawasan yang jarang terjadinya gempa yang harus waspadai bersama. Untuk kawasan Aceh, terdapat 3 segmen sesar Sumatera, yaitu Segmen Tripa, Segmen Aceh, dan Segmen Seulimeum.

Pada Segmen Seulimum pernah terjadi gempa pada tahun 1964 dan 1975, tetapi untuk Segmen Aceh sangat jarang terjadi.  

Tidak pernah terjadinya gempa ini yang harus kita waspadai karena pada segmen ini ada energi yang belum lepas. Subuh tadi, energi sesar Sumatera Segmen Aceh di kawasan Tangse-Mane-Geumpang lepas, kata dia.

Gempa-gempa susulan sangat dimungkinkan terjadi, tetapi dalam skala yang lebih kecil dari gempa-gempa tadi pagi. Gempa-gempa susulan ini sendiri merupakan proses menuju kepada kondisi stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com