Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Serigala Liar dan Anjing Bersahabat?

Kompas.com - 21/01/2013, 16:50 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

MASSACHUSETS, KOMPAS.com - Anjing dan serigala merupakan spesies yang sama, Canis lupus. Namun demikian, keduanya menunjukkan respon berbeda saat menghadapi manusia. Serigala cenderung liar sementara anjing bersahabat.

Kathryn Lord, peneliti biologi evolusi dari University of Massachusetts Amherst meneliti perbedaan perilaku tersebut. Ia melakukan tes pada 7 serigala dan 43 anjing untuk melihat responnya pada bau, bunyi dan cahaya.

Lord juga menganalisis periode kedua jenis hewan itu mulai bersosialisaso dengan lingkungannya, mulai berjalan dan menjelajah. Periode ini sangat menentukan respon suatu spesies pada lingkungan sekitarnya di masa setelahnya.

Riset mengungkap, anjing dan serigala sama-sama mengembangkan kemampuan membaui setelah 2 minggu, mendengar setelah 4 minggu dan melihat setelah 6 minggu. Tapi, keduanya memasuki masa sosialisasi pada waktu yang berbeda. Serigala mengalami setelah 2 minggu, anjing setelah 4 minggu.

Lord menuturkan, serigala sudah mulai berjalan dan menjelajah saat umur 2 minggu, dimana mereka masih belum punya kemampuan melihat. Untuk menjelajah, mereka mengandalkan kemampuan membaui lingkungannya.

"Saat anak serigala mulai mendengar, mereka takut akan suara baru. Dan, saat mereka mulai melihat, mereka juga takut akan stimulai cahaya. Serigala mengalami shock sensorik yang tak dialami anak anjing," kata Lord seperti dikutip Science Daily, Kamis (17/1/2013).

Saat serigala sudah menjelajah dan mengenal dunia, anjing masih diam, bahkan belum bisa berjalan ke sekelilingnya. Perbedaan perkembangan ini menentukan sifat liar pada serigala dan sikap yang cenderung bersahabat pada anjing.

Pengetahuan tentang perkembangan anjing dan serigala menentukan cara pendekatan kedua jenis yang berada di penangkaran. Untuk membuat anjing tak takut, hanya butuh 90 menit interaksi pada usia 4-6 minggu. Sementara dengan serigala, butuh interaksi hampir 24 jam. Riset ini dipublikasikan di jurnal Ethology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com