Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir, BNPB Terkendala Air Bersih dan WC Umum

Kompas.com - 18/01/2013, 18:55 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan, ada dua kendala yang dihadapi pihaknya saat menangani banjir Jakarta. Kedua kendala itu adalah ketersediaan air bersih dan toilet umum.

"Saat ini kendala yang ada yakni terkait kebutuhan toilet. Meskipun Kementerian Pekerjaan Umum sendiri telah menyediakan sebanyak 800 unit toilet umum, namun karena di atas aspal, pembuangan limbah toilet sangat sulit," kata kata Maarif dalam jumpa pers di Posko Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (18/1/2013).

Maarif mengatakan, petugas mengumpulkan limbah toilet, baru kemudian membuangnya. Hal itu, lanjutnya, mengganggu mobilisasi petugas yang masih harus melayani para pengungsi. Sebab, jika limbah toilet tidak segera dibuang, maka hal ini akan menimbulkan kuman penyakit.

"Karena toilet di atas aspal, limbahnya tidak bisa digali. Harus dibuang untuk menjaga toilet tetap higienis," terangnya.

Kendala toilet umum, menurutnya, berdampak pada masalah ketersediaan air bersih. Pengungsi, terangnya, membutuhkan 2.600 meter kubik air bersih itu. Menurutnya, ada 32 unit truk tangki pengangkut air bersih yang sudah dikerahkan.

"Air bersih sangat diperlukan, hanya saja ada kendala perizinan dari PAM. Kita sudah koordinasi agar mobil dapat melayani pengungsi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com