Makhluk Laut Misterius Terakhir Berhasil Direkam

Kompas.com - 07/01/2013, 15:43 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com — Ilmuwan Japan National Science Foundation dan tim dari televisi NHK serta Discovery Channel sukses merekam cumi-cumi raksasa yang panjangnya bisa mencapai 18 meter. Mereka mengumumkan kesuksesannya pada Senin (7/1/2013).

Makhluk raksasa itu merupakan legenda dan pernah disaksikan oleh para pelayar ribuan tahun lalu. Cumi-cumi raksasa diduga merupakan moyang dari Kraken, monster laut yang dipercaya menyerang kapal yang berlayar di Skandinavia milenium lalu.

Meski sebelumnya cumi-cumi raksasa ini pernah direkam, rekaman kali ini merupakan yang pertama berhasil dilakukan di habitat aslinya. Selama ini, tak banyak yang diketahui tentang cumi-cumi raksasa dan habitatnya sebab hewan ini hidup soliter.

Cumi raksasa yang direkam kali ini berukuran sekitar 3 meter. Diketahui, dua tentakelnya hilang. Jika tentakelnya ada, maka ukuran cumi raksasa itu diperkirakan 7-8 meter. Cumi raksasa berhasil direkam di perairan Samudra Pasifik bagian utara, 15 km dari Pulau Chichi.

Pihak NHK menyatakan, cumi-cumi raksasa ini berhasil direkam setelah 100 kali misi dan merekamnya pada berbagai kedalaman dengan kamera ultrasensitif yang mampu menghasilkan gambar HD. Anggota tim menghabiskan waktu sekitar 400 jam untuk mendapatkannya.

"Cumi raksasa itu terlihat cantik dan berkilau," kata Tsunemi Kubodera, pakar Cephalopoda dari National Museum of Nature and Science yang turut berada d kapal selam dalam wawancara dengan The Asahi Shimbun, Senin hari ini.

Diberitakan AFP hari ini, para ilmuwan sering menyebut cumi raksasa ini Architeuthis. Sering kali, makhluk ini disebut sebagai misteri terakhir laut. Pihak NHK dan Discovery akan menyiarkan hasil rekaman pada 13 Januari 2013 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau