Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masterplan Tsunami Akan Disempurnakan

Kompas.com - 02/01/2013, 09:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana berjanji akan mengkaji dan menyempurnakan Masterplan Pengurangan Risiko Bencana Tsunami yang rencananya diimplementasikan pada 2013. Sebelumnya, sejumlah ahli gempa bumi dan tsunami mengkritik masterplan itu.

”Kami mengucapkan terima kasih atas kritik terhadap Masterplan Tsunami. BNPB secara terbuka mengundang para pakar gempa bumi, tsunami, dan ahli lain untuk bersama-sama menyempurnakan Masterplan Tsunami,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Selasa (1/1/2012), di Jakarta.

Menurut Syamsul, BNPB akan menyelenggarakan pertemuan nasional untuk menjaring masukan dari para ahli dan pemangku kepentingan guna penyempurnaan Masterplan Tsunami. Pertemuan direncanakan pada Januari-Februari 2013. ”Kami terbuka bagi para ahli yang akan memberikan masukan. Kita juga harus segera melakukan tindakan nyata sebagaimana arahan Presiden,” katanya.

Syamsul mengatakan, ada empat program prioritas di Masterplan Tsunami, yaitu penguatan rantai peringatan dini tsunami, pembangunan tempat evakuasi sementara (shelter), peningkatan kapasitas dan kesiapsiagaan, dan pembangunan industri instrumentasi kebencanaan dalam negeri.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pendekatan sosial budaya dalam penanggulangan bencana di Indonesia sebenarnya lebih efektif dibandingkan pendekatan infrastruktur. Idealnya kombinasi pendekatan infrastruktur dan kultur.

Namun, sering kali pendekatan struktural lebih dominan. Ini bisa dilihat dari porsi anggaran untuk upaya struktural yang lebih besar daripada kultural. Pembangunan sistem peringatan dini, sirene, konstruksi tahan gempa, buoy, dan infrastruktur lain lebih mahal dan banyak dananya.

Harus dikawal

Koordinator Tsunami Research Group (TRG) BPPT Widjo Kongko berharap, BNPB benar-benar membuka diri untuk penyempurnaan Masterplan Tsunami. ”Kita harus terus mengawal perbaikan masterplan. Jangan sampai salah sasaran,” katanya.

Ahli tsunami dari Amalgamated Solution and Research (ASR) Gegar Prasetya mengingatkan ahli agar benar-benar dilibatkan dalam penyusunan, tidak hanya formalitas dan dijadikan narasumber semata. Tanpa pengkajian yang serius, masterplan dikhawatirkan akan menjadi proyek yang tidak berkelanjutan.

Gegar dan Widjo Kongko mengkritik masterplan ini disusun secara tergesa-gesa dan tidak didasari kajian ilmiah yang memadai. Keterlibatan para ahli dinilai sangat kurang. ”Pemerintah telah mengalokasikan dana cukup, tetapi pelaksanaannya masih harus diperbaiki. Harus ada yang rela dan jujur menyerahkan kepada ahlinya,” kata Gegar.

Masterplan antisipasi ancaman tsunami rencananya selesai tahun 2014. Dana yang disiapkan sebesar Rp 16,7 triliun. Untuk 2013, dananya Rp 1 triliun. (AIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com