Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

230 Gempa Besar Terjadi selama 2012

Kompas.com - 31/12/2012, 14:33 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 230 gempa besar, bermagnitud di atas 5 terjadi selama tahun 2012. Salah satu kejadian gempa besar adalah gempa besar Simeulue bermagnitud 8,8 dan 8,5 pada 11 April 2012 lalu.

Demikian diungkapkan Widjo Kongko, Koordinator Tsunami Research Group (TRG) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), lewat surat elektronik kepada Kompas.com, Minggu (30/12/2012). Ia memberikan evaluasi kejadian kegempaan selama tahun 2012.

Dari sejumlah kejadian gempa tersebut, persentase kejadian di wilayah Sumatera adalah yang terbesar, 40 persen dari total kejadian. Selanjutnya, diikuti wilayah Papua-Maluku (38 persen), Sulawesi-Nusa Tenggara (14 persen), dan Jawa (8 persen).

Berdasarkan kekuatannya, gempa di atas magnitud 6 ada 20 kejadian, sementara di atas magnitud 7 sebanyak 4 kejadian. Gempa sangat besar dengan magnitud lebih dari 8 terjadi 2 kali dalam hari yang sama, yaitu di Simeulue pada 11 April 2012.

Ada dua mekanisme terjadinya gempa. Berdasarkan mekanismenya, gempa paling banyak diakibatkan sesar geser, sebanyak 60 persen, sementara yang diakibatkan sesar naik 30 persen. Gempa sebagian besar terjadi di wilayah dangkal, kedalaman kurang dari 70 km.

"Mekanisme gempa yang dapat menimbulkan tsunami persentasenya masih cukup tinggi, " ujar Widjo. Suatu gempa berpotensi menimbulkan tsunami jika memiliki mekanisme sesar naik dan terjadi pada kedalaman dangkal.

Menurut Widjo, kecenderungan persentase di masa yang akan datang biasanya tidak berubah. "Hanya magnitud dan lokasinya saja yang belum bisa ditentukan secara definitif sehingga program mitigasi perlu ditingkatkan, terutama di daerah rawan bencana."

Kesiapsiagaan masyarakat yang hidup di daerah rawan bencana juga berperan besar dalam mengurangi risiko bencana. Perlu pula kesiapan infratruktur untuk mitigasi di wilayah yang rawan gempa dan tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com