Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Jawa Kuno Gunakan Meriam untuk Rayakan Pernikahan

Kompas.com - 05/12/2012, 19:10 WIB
Aditya Revianur

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Meriam lazim digunakan sebagai alat untuk menunjang kemenangan dalam pertempuran. Namun, di masyarakat Jawa Kuno, meriam tidak hanya dipergunakan sebagai alat bertempur. Meriam justru lebih banyak digunakan untuk merayakan pernikahan.

Hal itu diungkapkan oleh Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of Singapore John N Miksic dalam seminar IInternasional Epigrafi dan Sejarah Kuno Indonesia. Seminar itu dilangsungkan oleh Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia bekerja sama dengan Kepustakaan Populer Gramedia, Ecole Francaise d'Extreme Orient (EFEO) dan Yayasan Djojohadikusumo di kampus UI Depok, Rabu (5/12/2012).

"Ketika Zheng He mengunjungi Jawa di tahun 1405 Masehi, orang Jawa menggunakan huochong atau meriam untuk merayakan pernikahan," terang Miksic.

Menurut Miksic, prosesi pernikahan di Jawa dilakukan sangat meriah. Pernikahan yang dimeriahkan dengan meriam dilakukan oleh pembesar atau kerabat Kerajaan. Meriam itu, lanjutnya, diimpor orang Jawa dari Tiongkok. Meriam Tiongkok yang disebut huochong dapat menembakkan peluru hingga 450 meter.

Bukti pengiriman meriam ke Jawa, terangnya, ditemukan dalam bagian kapal karam di situs Pandanan Filipina. Selain situs itu, meriam juga ditemukan di kapal karam dekat Brunei.

"Kemungkinan meriam tertua berjumlah sembilan yang berukuran kecil dan terbuat dari tembaga. Ditemukan di kapal karam Bakau di dekat Bangka Belitung," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com