Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi di Sawah Lamongan, Situs Candi Slumpang

Kompas.com - 26/11/2012, 09:53 WIB
Adi Sucipto

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com - Bangunan candi yang ditemukan di tengah areal persawahan Desa Siser Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan merupakan Situs Candi Slumpang.

Pemerhati budaya, Supriyo dari Cakra Budaya dan Lembaga Studi Advokasi dan Pembaruan Sosial (LSAPS) Lamongan, menyebutkan penggalian itu atas usulan lembaganya. Secara kronologis, sekitar Juli 2010 saat membajak dan membuat pematang, bajak dan cangkul penggarap sawah Warsian membentur benda keras.

Setelah dicek ternyata membentur bongkahan bata yang bentuknya rapi. Selanjutnya temuan itu dilaporkan ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan Mojokerto, Balai Arkelogi, dan Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Lamongan meninjau lokasi dilanjutkan survei dari BP3 Trowulan. Pada 2011 LSAPS mengajukan penggalian ke Pemkab Lamongan. Pada 2012 ada pengajuan dukungan dari BP3 Trowulan dilanjutkan survei praekskavasi.

Penggalian tahap awal dilakukan pada 19-25 November oleh LSAPS dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan dengan dana Pemkab Lamongan. Supriyo, Senin (26/11) menegaskan situs Candi Slumpang merupakan salah satu peninggalan bersejarah di Lamongan.

Bangunan candi itu digunakan untuk pemujaan demi kesuburan tanah yang ditandai lingga yoni. Pemujaan terhadap kesuburan tanah itu juga bisa dilihat dari lokasi candi di daerah subur dan potensial untuk pengembangan pertanian.

Wilayah sekitar candi yang ada di sekitar Bengawan Solo dulunya menjadi sentra ekonomi kerajaan dan menjadi basis sumber pangan sampai kini. Akan tetatpi hingga kini belum ditemukan prasasti terkait Candi Slumpang.

Prasasti yang ditemukan selama ini lebih banyak terkait dengan Airlangga. Namun temuan candi Slumpang jika dikaitkan dengan keberadaan candi dekat Bengawan Solo, di era Majapahit dalam prasasti canggu disebutkan ada naditira pradesa. Maksudnya desa yang punya otonomi dan bebas dari pajak dan punya hak dan kewajiban mengelola penyeberangan sungai.

Nama desa dalam prasasti itu ada sampai kini termasuk tambangan (penyeberangan sungai). Diantara titik tambangan itu Widang (Tubab)-Babat (Lamongan), Kendal (Sekaran),Pasiwuran kini Siwuran (Maduran),Wareng kini Parengan (Maduran), Parijik kini Prijek (Laren)-Karanggeneng, Sambo (Karangbinangun), Blawi (Glagah).

"Ada hubungan antara tambangan Siwuran (Maduran) dengan Candi Slumpang di Siser (Laren). Diperkirakan masyarakat di sekitar Bengawan Solo utamanya di sisi selatan sungai menyeberang melalui Siwuran untuk melakukan pemujaan kesuburan," papar Supriyo. 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Oh Begitu
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Fenomena
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Kita
Pakar IPB: Badak Jawa Hanya Tersisa 87-100 Ekor di Ujung Kulon
Pakar IPB: Badak Jawa Hanya Tersisa 87-100 Ekor di Ujung Kulon
Oh Begitu
Jejak Manusia Purba di Sulawesi Ternyata Lebih Tua dari yang Diduga
Jejak Manusia Purba di Sulawesi Ternyata Lebih Tua dari yang Diduga
Oh Begitu
Ayam Warna-Warni: Fakta Mengejutkan di Balik Bulu Indah dan Lucu
Ayam Warna-Warni: Fakta Mengejutkan di Balik Bulu Indah dan Lucu
Oh Begitu
Mengapa Kita Makin Sering Bertemu Ular Piton? Ini Penjelasan Pakar IPB
Mengapa Kita Makin Sering Bertemu Ular Piton? Ini Penjelasan Pakar IPB
Oh Begitu
Wudingloong wui, Dinosaurus Tertua di Asia Timur Ditemukan di China
Wudingloong wui, Dinosaurus Tertua di Asia Timur Ditemukan di China
Fenomena
Dua Bintang Jadi Penyebab Bentuk Tak Biasa Nebula NGC 6072
Dua Bintang Jadi Penyebab Bentuk Tak Biasa Nebula NGC 6072
Fenomena
Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Oh Begitu
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Kita
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Fenomena
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
Oh Begitu
Jejak Gigi Berusia 300.000 Tahun di China: Bukti Kawin Silang Manusia dengan Homo Erectus?
Jejak Gigi Berusia 300.000 Tahun di China: Bukti Kawin Silang Manusia dengan Homo Erectus?
Kita
Bintang Laut Bokong Besar dan Si Ubi Ungu Kecil Ditemukan di Laut Dalam Argentina
Bintang Laut Bokong Besar dan Si Ubi Ungu Kecil Ditemukan di Laut Dalam Argentina
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau