SHANGHAI, KOMPAS.com - Kadar glukosa dalam darah yang tinggi, makanan yang kaya kadar garam dan kecenderungan untuk menimbun lemak adalah resep kematian bagi manusia. Namun bagi spesies unta Baktria (Camelus bactrianus), hal itu adalah adaptasi sehingga bisa hidup di lingkungan ekstrem.
Ilmuwan meneliti genom unta Baktria liar dan yang sudah didomestikasi untuk melihat faktor genetik yang menjadi penentu strategi adaptasi unta. Hasil penelitian dipublikasuikan di jurnal Nature Communication pada Selasa (13/11/2012).
Riset mengungkap bahwa genom unta terdiri dari 20.821 gen. Banyak gen berperan dalam mendukung ketahanan unta di lingkungan ekstrem. Ilmuwan tertarik pada bagian gen yang "berevolusi secara cepat". Bagian gen itu terdiri dari gen yang membedakan unta Baktria dengan spesies kerabatnya.
"Kami menemukan bahwa gen yang terkait dengan metabolisme berada dalam evolusi yang dipercepat pada unta dibandingkan kerabatnya seperti sapi," kata Yixue Li, direktur Shanghai Center for Bioinformation Technology di China yang terlibat studi, seperti dikutip Nature, Selasa.
Analisis genetik mengungkap bahwa unta memiliki gen pengendali metabolisme berbeda yang membuatnya tahan pada kadar glukosa dan garam tinggi. Salah satunya, unta mengalami perubahan genetik pada gen yang terkait dengan diabetes pada manusia.
Unta Baktria juga memiliki perbedaan pada gen yang mengontrol metabolisme insulin, salah satu hormon yang mengatur kadar gula. Pembelajaran pada metabolisme insulin unta bisa menguak bagaimana pengaturan insulin dan diabetes pada manusia.
Selain itu, ilmuwan juga menemukan bagian genom yang membuat unta lebih tahan kadar garam tinggi. Unta memiliki banyak kopi dari gen CYP2J yang pada manusia berfungsi mengontrol tekanan darah. Gen tersebut membuat unta punya tekanan darah yang lebih stabil walau kadar garam tinggi.
Unta baktria diketahui hidup di wilayah barat laut China dan barat daya Mongolia. Lingkungan tempat spesies ini hidup gersang, panas di siang hari dan dingin di malam hari. Di siang hari, temperatur unta ini bisa mencapai 34 - 41 derajat Celsius.
Unta Baktria memiliki kadar garam delapan kali lipat dari sapi dan somba serta kadar glukosa darah dua kali lipat lebih tinggi dari hewan memamah biak lainnya. Namun demikian, unta ini tak mengalami hipertensi atau diabetes. Unta juga memiliki protein yang melawan penyakit, menarik perhatian kalangan farmakologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.