Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cacing Penis" Menggoyang Pohon Klasifikasi

Kompas.com - 01/11/2012, 09:00 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

BERGEN, KOMPAS.com — Satwa tak bertulang belakang yang disebut cacing penis (prialupids) mampu menggoyang pohon klasifikasi hewan, memberi pencerahan pada proses evolusi pencernaan.

Sejak tahun 1908, hewan digolongkan menjadi dua, berdasarkan perkembangan sistem organ pencernaannya. Dua golongan itu adalah protostome dan deuterostome.

Hewan yang masuk golongan protostome mulutnya berkembang lebih dahulu. Sebagian besar hewan tak bertulang belakang masuk golongan ini.

Sementara hewan deuterostome anusnya berkembang lebih dahulu. Vertebrata termasuk manusia masuk dalam golongan ini.

Menggunakan teknik molekuler, tim peneliti yang dipimpin oleh Andreas Hejnol dari University of Bergen di Norwegia menginvestigasi cacing penis jenis Priapus caudatus.

P caudatus adalah cacing yang ukurannya bisa mencapai 20 cm. Cacing ini tak berbeda jauh dengan moyangnya 500 juta tahun lalu.

Dalam riset, peneliti menggunakan embrio cacing yang berusia 3 hari. Diketahui, saat itulah sistem organ pencernaan mulai berkembang.

Peneliti menemukan bahwa sementara mulut lebih dahulu berkembang pada kebanyakan cacing penis, P caudatus justru mengalami perkembangan anus lebih dahulu.

"Ini hewan yang tampak seperti protostome yang sempurna, tetapi berkembang seperti deuterostome," kata Mark Martindale dari University of Hawaii yang juga terlibat riset.

Hasil riset tersebut membuat ilmuwan berpikir kembali dan sepertinya harus mengubah sistem klasifikasi.

"Kita telah menggunakan nama protostome selama 100 tahun dan sekarang jelas bahwa itu tak berarti apa-apa," ungkap Martindale.

Dalam publikasi di jurnal Current Biology, peneliti juga menguraikan bahwa gen yang mengendalikan perkembangan sistem organ pencernaan pada cacing penis sama dengan gen pada manusia.

"Ini tak berarti secara kekerabatan cacing penis dekat dengan manusia," kata Hejnol seperti dikutip Nature, Jumat (26/10/2012).

"Fakta bahwa hewan berbeda punya kesamaan dalam perkembangan pencernaannya menunjukkan bahwa asal-usul usus dan perkembangannya lebih tua dari yang diperkirakan, lebih dari 500 tahun lalu," tambahnya.

Terlepas dari kemampuannya menggoyang pohon klasifikasi, cacing penis menggarisbawahi pentingnya mempelajari keanekaragaman hayati di lautan.

"Prialupids masih menyimpan banyak rahasia untuk diungkap, yang akan memengaruhi pemahaman kita tentang asal usul organ yang lain seperti otak, darah dan kaki," papar Hejnol.

<iframe width="640" height="480" src="http://www.youtube.com/embed/JO8EBhGq190" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com