Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangkat Lunak Siap Siaga Bencana InaSAFE Diluncurkan

Kompas.com - 24/10/2012, 19:45 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perangkat lunak gratis untuk kesiapsiagaan bencana pertama di dunia diluncurkan pada Pertemuan Tingkat Kementerian tentang Pengurangan Risiko Bencana (AMCDRR) ke 5 yang berlangsung di Yogyakarta, Rabu (24/10/2012).

InaSAFE (Indonesia Scenario Assesment for Emergency), demikian nama perangkat lunak tersebut, merupakan hasil kerjasama Bank Dunia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Australia - Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR). InaSAFE dikembangkan selama 2,5 tahun terakhir.

Dodi Ruswandi, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB mengatakan, "Ini adalah perangkat siap siaga bencana gratis pertama di dunia. Kita berharap ini bisa diadopsi negara lain untuk mengurangi risiko bencana."

Ia menguraikan, InaSAFE dapat digunakan siapapun yang memiliki keterampilan komputer dasar. Perangkat lunak ini membantu menjawab pertanyaan tentang dampak bencana pada manusia dan infrastruktur sehingga membantu menyusun rencana berdasarkan skenario terburuk.

InaSAFE sejauh ini telah dikembangkan terkait dengan bencana gempa bumi, tsunami, gunung meletus dan banjir. Risiko yang mampu diprediksi lewat InaSAFE cukup detail, meliputi luas wilayah yang mungkin terdampak, populasi, jumlah infrastruktur, hingga bantuan makanan.

"Sangat sulit untuk bersiaga bencana tanpa mengetahui siapa yang paling terkena dampak dan apa saja yang mengalami kerusakan. InaSAFE akan menjawab pertanyaan tersebut lewat klik pada mouse," kata Matt Hayne, Co-Director AIFDR.

Dalam bencana banjir misalnya, Hayne mengungkapkan bahwa InaSAFE mampu memberi informasi tentang wilayah yang terdampak banjir, jumlah orang yang harus dievakuasi beserta tempat penampungannya, sekolah dan jalan yang ditutp serta rumah sakit yang bisa menerima pasien.

Abbas Jha, Koordinator Pengelolaan Risiko Bencana untuk Asia Timur dan Pasifik Bank Dunia, mengatakan, "InaSAFE adalah perangkat yang gratis dan terbuka dan dibuat untuk masyarakat. InaSAFE bisa digunakan secara online dan offline."

Jha menuturkan, pengumpulan data yang menjadi dasar prediksi bencana InaSAFE melibatkan masyarakat. Masyarakat diminta mendata infrastruktur, populasi dan potensi bencana di sekitarnya. Data diverifikasi dan dipadukan dengan data pemerintah.

Saat ini, InaSAFE telah mencakup 6 provinsi, diantaranya DKI Jakarta, Sumatera Barat serta Nusa Tenggara Timur. Ke depan, InaSAFE akan terus dikembangkan sehingga seluruh wilayah Indonesia tercakup.

Sejumlah delegasi dari negara peserta AMCDRR tertarik untuk mengadopsi konsep InaSAFE. Hayne menuturkan, InaSAFE bisa diadopsi secara global disesuaikan dengan kondisi setiap negara yang mengembangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com