Inspirasi Penyelamatan Astronot dari Misi Baumgartner

Kompas.com - 16/10/2012, 11:30 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Misi Felix Baumgartner, peterjun asal Austria, terjun dari ketinggian 39,044 km dan menembus kecepatan suara bukan cuma main-main. Misi itu terkait dengan program pengembangan baju astronot masa depan.

Jonathan Clark, yang menjadi tim medis Red Bull Stratos mengatakan, "Kami sedang mengujicoba baju astronot baru, konsep dasar penyelamatan diri dan protokol perawatan dalam kondisi hilang tekanan di ketinggian."

"Ada banyak potensi terjadinya kesalahan dan kami sedang mengembangkan teknik untuk mencegahnya," papar Clark yang juga mantan pemeriksa kesehatan di tim pesawat ulang alik NASA, seperti dikutip New York Times, Senin (15/10/2012).

Clark adalah tim NASA yang kehilangan istrinya bernama Laurel dalam misi pesawat ulang alik Columbia. Diketahui, pesawat ulang alik tersebut mengalami kecelakaan saat memasuki kembali orbit Bumi pada misi tahun 2003.

Michel Viso, pakar eksobiologi dari National Center for Scientific Research (CNRS) di Perancis mengatakan bahwa keberhasilan Baumgartner juga menjadi awal bagi pengembangan operasi penyelamatan dalam misi penerbangan ke antariksa.

"Dalam kondisi bermasalah, manusia dapat terjun dari ketinggian ekstrem, dilengkapi dengan baju bertekanan dan sistem yang mendukung pernafasan serta parasut," kata Viso seperti dikutip AFP, Senin.

Viso mengungkapkan, pelatihan yang cukup akan menjadi kunci utama. Namun, ia melihat bahwa prosedur seperti yang dilakukan Baumgartner bisa diterapkan untuk penyelamatan astronot dalam keadaan darurat.

Meskipun demikian, masih perlu dipikirkan lagi saat yang tepat untuk terjun dari ketinggian ekstrem. Penerjunan pada saat wahana antariksa sedang bergerak dengan kecepatan supersonik dan mengalami gesekan tinggi dengan atmpsfer tidak mungkin dilakukan.

Jika Anda memasuki atmosfer Bumi kembali dengan kecepatan 7 km/detik dengan baju astronot, Anda akan terbakar, demikian juga baju Anda," kata Viso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Terpopuler

    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau