Warga Konsumsi Daging Paus

Kompas.com - 02/10/2012, 15:03 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 44 dari 46 paus yang terdampar di Nusa Tenggara Timur mati. Upaya penyelamatan dilakukan namun tidak berhasil. Hanya 2 paus yang berhasil diselamatkan.

Ironisnya, sebelum langkah penanganan bangkai paus dilakukan, warga sudah mengambil daging paus untuk dikonsumsi.

"Sudah sekitar 10 ekor paus yang dipotong-potong diambil dagingnya," ungkap Ingrid saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/10/2012).

Ingrid mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha mencegah tindakan pemotongan bangkai paus. Namun saat tiba di lokasi. tim sudah menyaksikan bangkai paus dipotong-potong. Pencegahan tidak berhasil.

Kekejaman

Pramudya Harzani dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN) mengungkapkan bahwa tindakan memotong dan mengkonsumsi paus adalah tindakan yang tidak etis.

"Ini adalah salah satu bentuk kekejaman pada satwa," tegasnya.

Pram mengungkapkan, paus harus diperlakukan dengan baik sebab termasuk satwa dilindungi berdasarkan UU No 5 tahun 1990. satwa dilindungi tidak boleh diperdagangkan dan dilindungi.

Menurutnya, bangkai paus harus dikuburkan secara baik atau ditenggelamkan ke lautan.

"Kalau ditenggelamkan, perairan akan menjadi kaya, ada yang memakan bangkai paus. Ini menguntungkan bagi lingkungan," paparnya.

Pram menuturkan, paus yang terdampar di NTT adalah jenis paus pilot sirip pendek. Spesies ini memiliki ikatan yang kuat dalam kelompok sehingga biasanya terdampar sekaligus.

Ke depan, Pram mengharapkan agar masyarakat bisa bersikap etis pada satwa yang dilindungi. Ia juga mengharapkan peran serta pemerintah untuk sosialisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau