Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terumbu Karang Bisa Mendukung Produksi Ikan Tangkap

Kompas.com - 18/09/2012, 02:48 WIB

KARANGASEM, KOMPAS - Peningkatan produksi ikan tangkap sebenarnya bisa dicapai dengan menjaga kelestarian lingkungan bawah laut. Upaya ini bisa dilakukan dengan menjaga terumbu karang yang menjadi tempat bersarang ikan. Terumbu karang juga menjadi daya tarik pariwisata bawah air.

Itu yang kini terus dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. ”Saat ini luasan kawasan konservasi perairan mencapai 15,78 juta hektar dari target 20 juta hektar pada tahun 2020,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo saat menyaksikan penenggelaman kapal sebagai pembiakan karang di Pantai Tulamban di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, Senin (17/9).

Penenggelaman kapal Perambunan buatan 1952 itu, sambung Sharif, juga bertujuan untuk menambah rumpon, yang menjadi rumah bagi ikan di perairan Karangasem. Makin banyak rumah ikan, maka makin banyak pula ikan yang bisa ditangkap nelayan.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, produksi ikan tangkap di Kabupaten Karangasem mencapai 18.560 ton. Produksi terbesar merupakan ikan tongkol krei sebanyak 13.845 ton. Adapun produksi ikan cakalang 1.977 ton.

Kepala Dinas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Karangasem I Ketut Artama mengatakan, produksi itu bernilai Rp 180 miliar. Produksi ikan itu ditangkap 6.500 nelayan menggunakan 5.000 armada, yang umumnya kapal mesin bertenaga 15 PK.

”Ikan di sini umumnya dijual dalam bentuk olahan pindang. Ada sekitar 50 kelompok usaha pengolahan ikan di Kecamatan Kubu, Abang, Manggis, dan Karangasem. Pemasarannya masih untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, di antaranya ke Denpasar, Klungkung, dan Badung,” kata Artama.

Menteri Kelautan dan Perikanan menginstruksikan bupati di seluruh Indonesia yang memiliki wilayah pesisir untuk membuat zonasi penangkapan ikan dengan pariwisata. (HEI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com