Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 35 Tahun, Voyager Masuki Ruang Antar Bintang

Kompas.com - 06/09/2012, 13:51 WIB

PASADENA, KOMPAS.com - Tiga puluh lima tahun setelah meninggalkan bumi, wahana ruang angkasa tanpa awak Voyager 1, kini menuju wilayah maha luas tempat bintang-bintang berada.

Cepat atau lambat, wahana milik NASA ini akan meninggalkan tata surya dan memasuki wilayah yang sama sekali baru. Voyager 1 akan menjadi wahana buatan manusia pertama yang menyeberang ke sisi lain wilayah Matahari.

Dan rasanya tak seorang pun di Bumi yang merayakan pengembaraan Voyager 1 lebih antusias daripada Ed Stone (76), yang mengikuti proyek itu dari awal. "Kami sungguh ingin menjelajahi wilayah di luar tata surya dan menemukan apa yang ada di sana," katanya.

Ketika Voyager 1 dan Voyager 2 diluncurkan pada tahun 1977, tidak ada yang tahu berapa lama mereka akan bertahan menjelajahi angkasa. Kini, keduanya menjadi wahana ruang angkasa dengan waktu operasi terpanjang dalam sejarah dan berada paling jauh, yakni miliaran kilometer dari Bumi, tetapi dalam arah yang berbeda.

Rabu (5/9/2012) merupakan ulang tahun ke-35 peluncuran Voyager 1 yang semula diarahkan ke Jupiter dan Saturnus. Sekarang wahana tersebut melayang di pinggiran tata surya dalam bungkus gelembung plasma raksasa. Daerah ini panas dan bergolak akibat aliran partikel bermuatan dari Matahari.

Di luar gelembung itu adalah perbatasan baru yakni ruang antar bintang. Begitu wahana terjun ke ruang itu, para ilmuwan menduga ia akan melayang di wilayah yang lebih sunyi dan tenang.

Kapan Voyager 1 akan masuk ruang sunyi itu? Tak seorangpun tahu. Wilayah itu adalah langit yang belum dipetakan. Satu hal yang jelas: Perbatasan yang memisahkan tata surya dan ruang antarbintang itu dekat, tetapi untuk menyeberanginya bisa makan waktu dalam hitungan hari, bulan atau tahun.

Voyager 1 saat ini berada pada jarak lebih dari 17 miliar kilometer dari Matahari. Sedangkan kembarannya Voyager 2, yang ulang tahun peluncurannya dirayakan dua minggu lalu, berada sekitar 14 miliar kilometer dari Matahari. Uniknya, "jantung" mereka masih berdetak walaupun sudah menjadi peninggalan awal "Era Ruang Angkasa".

Masing-masing wahana hanya memiliki 68 kilobyte memori komputer. Sebagai perbandingan, iPod terkecil - 8-gigabyte iPod Nano - dilengkapi memori 100.000 kali lebih besar.

Melampaui penugasan

Tujuan asli Voyager adalah untuk menjelajahi langit sekitar Jupiter dan Saturnus, dan mengirimkan foto-foto titik merah besar di Jupiter dan cincin Saturnus yang berkilauan.

Mereka juga mengirimkan berbagai penemuan seperti letusan gunung api di bulan Jupiter yang bernama Io, lautan tersembunyi di bawah permukaan es Europa, bulan Jupiter yang lain, serta tanda-tanda hujan metana di bulan Saturnus, Titan.

Voyager 2 kemudian memasuki wilayah Uranus dan Neptunus. Ia menjadi wahana ruang angkasa yang pernah terbang di sekitar kedua planet terluar itu. Sedangkan Voyager 1 menggunakan gravitasi Saturnus sebagai katapel untuk melontarkan diri ke tepi tata surya.

"Dari waktu ke waktu, Voyager mengungkapkan berbagai hal di luar dugaan teori, artinya masih banyak hal yang harus kita pelajari," kata Stone, kepala ilmuwan Voyager dan profesor fisika di Institut Teknologi California.

Hari-hari ini, beberapa insinyur masih mendengarkan kabar dari Voyager melalui satelit kampus yang berada tidak jauh dari Laboratorium Propulsi Jet NASA, tempat Voyager dibangun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com