Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Teken Perpres Kenaikan Tunjangan Peneliti

Kompas.com - 30/08/2012, 12:38 WIB
Hindra Liauw

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kabar gembira kepada para peneliti ketika memberikan arahan pada acara puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17 di Gedung Merdeka, Bandung, Kamis (30/8/2012). Kabar tersebut terkait kenaikan tunjangan peneliti.

Presiden mengatakan, peraturan presiden atau perpres yang mengatur kenaikan tunjangan peneliti telah rampung. "Berita baiknya, (perpres) sudah siap saya tanda tangani. Jadi mudah-mudahan minggu ini bisa saya teken. Pada bulan September, para peneliti sudah mendapatkan kesejahteraan yang lebih tinggi," kata Presiden ketika memberikan arahan pada Peringatan Harteknas ke-17 di Gedung Merdeka, Bandung, Kamis.

Kabar baik itu langsung disambut tepuk tangan dari para peneliti yang hadir pada peringatan tersebut. Presiden meminta para peneliti untuk terus berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Iptek, kata Presiden, menjadi salah satu faktor pendorong kemajuan sebuah bangsa.

Secara terpisah, Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan, kegiatan yang dilakukan masyarakat iptek bertujuan untuk peningkatan produktivitas, peningkatan layanan umum, dan perlindungan masyarakat.

"Keseluruhan aktivitas ditujukan untuk mendukung tujuh bidang fokus iptek, yaitu kesehatan dan obat, pertahanan dan keamanan, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi, pangan, energi, serta material maju," kata Gusti.

Hasil nyata kegiatan iptek tersebut, antara lain, prototipe mobil listrik berkapasitas 14 tempat duduk disertai pengembangan baterai sebagai sumber tenaganya.

"Badan Informasi Geospasial telah mengembangkan peta rupa bumi dan peta batas wilayah negara di darat dan di laut, sedangkan LAPAN telah merancang satelit, pesawat nir-awak, dan uji peluncuran roket," kata Gusti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com