Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek: 'ABG', Kunci Inovasi Jadi Industri

Kompas.com - 09/08/2012, 03:06 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta dalam pembukaan Triple Helix Conference di Bandung, Rabu (8/8/2012), menguraikan tiga kunci untuk membuat inovasi masuk ke ranah industri sehingga bisa memberi manfaat.

Gusti menjelaskan, tiap-tiap elemen yang berperan adalah academics (A) atau kalangan akademisi dan peneliti, business (B) atau industri, dan government (G) atau pemerintah.

Lebih lanjut Gusti mengungkapkan, kerja sama yang harmonis di antara tiga elemen tersebut akan membuat inovasi memiliki nilai guna, mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Ditambah unsur society (S) atau masyarakat, inovasi akan mampu membangkitkan perekonomian bangsa.

Menurut Gusti, kementeriannya telah berupaya lewat kebijakan sehingga inovasi bisa diwujudkan. Lewat Sistem Inovasi Nasional (SINas), Kementerian Riset dan Teknologi mencari inovasi yang bisa dikembangkan, membantu pendanaan, serta membantu mempertemukan inovator dan bisnis.

"Kementerian Riset dan Teknologi terus mendukung peneliti dan akademisi yang ingin mengembangkan produk inovasinya pada skala industri," papar Gusti seusai pembukaan konferensi yang untuk kali pertama diadakan di Indonesia itu.

Untuk membantu mempertemukan inovator dengan bisnis dan masyarakat, dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, diadakan RITech Expo 2012 yang dipusatkan di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, pada 8-11 Agustus 2012. "RITech Expo ini memberi ruang yang lebih luas kepada para aktor inovasi untuk tampil memperlihatkan unjuk kerja dalam bentuk pameran dan seminar," ungkap Gusti.

Gusti juga mengatakan, ajang ini adalah wujud penghargaan kepada para inovator. RITech Expo dimeriahkan oleh 100 booth yang menawarkan ragam inovasi serta Karnaval Kreativitas Iptek. Sementara itu, Triple Helix Conference ialah konferensi yang diprakarsai oleh Henry Etzkowitz, guru besar di Stanford University.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com