Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Pangeran Suku Maya Ditemukan

Kompas.com - 31/07/2012, 19:28 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

MEXICO CITY, KOMPAS.com — Arkeolog menemukan tulang belulang berumur 1300 tahun yang diduga merupakan pangeran suku Maya yang dimakamkan di kompleks kerajaan di kota tua Uxul, Meksiko, dekat dengan perbatasan Guatemala.

Tulang belulang dari pangeran tersebut ditemukan di dalam makamnya dalam posisi tidur dengan tangan terlipat di atas perut. Makam pangeran itu terletak 1,5 meter di bawah lantai kompleks kerajaan.

Ketika arkeolog mengarahkan kamera ke dalam makam, mereka menemukan keramik di bawah kaki dari tulang pangeran tersebut. Total, ada 9 keramik yang ditemukan, termasuk keramik dengan motif garis hitam khas Maya yang menutupi tengkorak. Di situs Maya, penemuan ini tergolong umum.

Keramik yang ditemukan memberi petunjuk individu yang dikubur. Terdapat tulisan "Ini adalah gelas minum dari seorang pria/pangeran muda".

Meski kemungkinan individu tersebut adalah seorang pangeran, ia tampaknya tidak akan memegang takhta pada masa itu. Alasan yang menguatkan, penanda status seperti batu giok tidak ditemukan.

Salah satu keramik memberi petunjuk waktu, yakni tahun 711 Masehi.

"Mungkin gelas minum itu didedikasikan pada saat itu, dan jika kita berasumsi bahwa gelas itu milik seseorang yang mati pada umur 20 atau 25, kurang lebih bisa menentukan tanggalnya," kata Kai Delvendahl, direktur proyek penelitian University of Bonn seperti dikutip Livescience, Senin (30/7/2012).

Penemuan makam ini bukan pertama kalinya di Uxul. Beberapa makam lain telah ditemukan.

Uxul adalah kota tua yang kini terletak di dalam hutan serta hanya bisa diakses selama 2 atau 3 bulan dalam setahun selama musim kering. Peneliti menemukan bukti bahwa Uxul dikuasasi oleh Dinasti Calakmul.

Penanda waktu pada gelas minum menunjukkan bahwa pria yang ditemukan dalam kubu itu meninggal 90 tahun setelah Dinasti Calakmul kehilangan kekuasannya di Uxul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com