Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayap Tua Pilih Bunuh Diri Saat Diserang

Kompas.com - 29/07/2012, 15:26 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com - Peneliti dari Academy of Science of the Czehch Republic dan Free University of Brussels menemukan bahwa rayap tua memilih bunuh diri jika diserang.

Hal tersebut diketahui lewat penelitian rayap jenis Neocapriterme taracua di Guyana Perancis. Tim peneliti mendapati beberapa individu rayap memiliki bintik biru serta tubuhnya meledak ketika dipegang.

Dugaan perilaku bunuh diri dibuktikan lewat eksperimen melawankan rayap yang memiliki bintik biru dan tak berbintik dengan rayap lain.

Hasil penelitian menunjukkan kebenaran perilaku bunuh diri. Rayap dengan bintik biru akan meledakkan diri ketika ada yang menyerang. Sementara, rayap yang tidak berbintik bisa bunuh diri juga, namun cenderung enggan melakukannya.

Analisis dengan mikroskop memperlihatkan bahwa bintik biru merupakan kristal di dalam sebuah kantung yang terletak di dekat kelenjar ludah rayap. Saat kantung itu meledak seiring rayap yang bunuh diri, kristal, ludah dan haemolymph bercampur, menghasilkan racun yang mematikan bagi rayap atau serangga kecil lain.

Observasi juga menunjukkan bahwa rayap yang memiliki bintik adalah rayap tua, sementara rayap muda sepenuhnya berwarna putih.

Yves Roisin, pakar biologi evolusi dari Free University seperti dikutip New York Times, Kamis (26/7/2012) menuturkan, "Saat muda, mereka berwarna putih seluruhnya. Saat beranjak tua, mandibulanya 'melorot', jadi tak efektif lagi untuk makan, tapi mereka mengembangkan kristal untuk mempertahankan diri."

Berkembangnya bintik dan perilaku bunuh diri merupakan bentuk adaptasi rayap. Adaptasi ini dikembangkan oleh rayap pekerja.

"Untuk memastikan bahwa mereka masih berguna di koloninya, rayap tua mengambil peran defensif," kata Robert Hanus, peneliti dari Academy of Science of the Czech Republic, seperti dikutip New Scientist, Kamis.

Peledakan diri dan adanya senjata untuk mempertahankan diri sebenarnya sudah banyak ditemui di golongan serangga seperti rayap. Namun, senjata kimia seperti pada rayap Neocapriterme taracua baru pertama kali ditemukan.

Peledakan diri spesies itu, kata Hanus, merupakan "salah satu peledakan yang mengagumkan yang ditemukan."

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Fenomena
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Fenomena
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Oh Begitu
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Fenomena
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Kita
Pakar IPB: Badak Jawa Hanya Tersisa 87-100 Ekor di Ujung Kulon
Pakar IPB: Badak Jawa Hanya Tersisa 87-100 Ekor di Ujung Kulon
Oh Begitu
Jejak Manusia Purba di Sulawesi Ternyata Lebih Tua dari yang Diduga
Jejak Manusia Purba di Sulawesi Ternyata Lebih Tua dari yang Diduga
Oh Begitu
Ayam Warna-Warni: Fakta Mengejutkan di Balik Bulu Indah dan Lucu
Ayam Warna-Warni: Fakta Mengejutkan di Balik Bulu Indah dan Lucu
Oh Begitu
Mengapa Kita Makin Sering Bertemu Ular Piton? Ini Penjelasan Pakar IPB
Mengapa Kita Makin Sering Bertemu Ular Piton? Ini Penjelasan Pakar IPB
Oh Begitu
Wudingloong wui, Dinosaurus Tertua di Asia Timur Ditemukan di China
Wudingloong wui, Dinosaurus Tertua di Asia Timur Ditemukan di China
Fenomena
Dua Bintang Jadi Penyebab Bentuk Tak Biasa Nebula NGC 6072
Dua Bintang Jadi Penyebab Bentuk Tak Biasa Nebula NGC 6072
Fenomena
Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Oh Begitu
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Kita
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Fenomena
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau