Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Swadaya Tanam Terumbu Karang

Kompas.com - 18/07/2012, 03:18 WIB

Banyuwangi, Kompas - Nelayan ikan hias di Bangsring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (16/7), menanam ratusan bibit terumbu karang di Selat Bali secara swadaya. Penanaman dengan sistem adopsi terumbu karang itu dilakukan untuk menyelamatkan ekosistem selat Bali yang telah rusak.

Bibit terumbu-terumbu karang disiapkan dan dipasang ke laut oleh nelayan sendiri. Dananya selain berasal dari patungan juga diperoleh dari donatur.

Sistem adopsi berarti para donatur bisa mengadopsi atau mendapatkan satu bibit terumbu karang setiap menyumbang Rp 100.000. Dalam penanaman terumbu karang kemarin, terkumpul 144 bibit.

Sebanyak 144 bibit terumbu karang itu kemudian ditanam di sembilan demplot yang terbuat dari pipa paralon yang disambung sedemikian rupa sehingga membentuk bujur sangkar.

Ikhwan Arief, Ketua Kelompok Nelayan Ikan Hias Samudera Bakti yang memelopori penanaman terumbu karang mengatakan, pihaknya mencoba menambah populasi terumbu karang di Selat Bali. Sebab, terumbu karang di kawasan itu telah rusak karena perilaku penangkapan ikan yang salah. ”Sejak tahun 1970-an penangkapan ikan dengan bom dan potasium marak. Akibatnya, terumbu karang di kawasan ini jadi rusak, angka kerusakan mencapai 82,5 persen,” katanya.

Komandan Pangkalan TNI AL Banyuwangi Letkol (Laut) M Nazif yang ikut dalam kegiatan ini mengakui kasus pengeboman dan penangkapan ikan dengan potasium sejak dulu menjadi persoalan di Selat Bali. Tim patroli hampir selalu bisa menemukan nelayan yang membawa potas atau bom ikan setiap kali berpatroli. Namun sejak 2008, penggunaan alat tangkap tak ramah lingkungan itu mulai berkurang.

Sebaliknya, sebagian nelayan di Kota Padang, Sumatera Barat, masih kesulitan merehabilitasi terumbu karang. Padahal penurunan hasil tangkapan ikan telah menjadi persoalan besar dalam beberapa tahun terakhir.

”Nelayan masih berjalan sendiri-sendiri walaupun musyawarah pernah dilakukan beberapa bulan lalu,” kata Nurman (59), nelayan di kawasan Teluk Kabung, Kota Padang. (NIT/INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau