Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Melahirkan, Badak Berperilaku Aneh

Kompas.com - 25/06/2012, 18:38 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap spesies makhluk hidup memiliki perilaku khas saat akan bertelur atau melahirkan anaknya. Tak terkecuali badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).

Perilaku badak Sumatera menjelang melahirkan diamati oleh tim konservasi badak Sumatera di Suaka Rhino Indonesia, Taman Nasional Way Kambas. Tim mengamati Ratu, induk betina badak yang baru saja melahirkan bayinya pada Sabtu (23/6/2012) lalu.

"Sejak dua minggu sebelum melahirkan, Ratu sudah menunjukkan perilaku aneh, tidak mau kembali ke kandang dan tidak mau menuruti keeper," kata Widodo S Ramono, Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, Senin (25/6/2012).

Ia menambahkan, dua hari sebelum melahirkan anak, Ratu menjerit-jerit, mulai menggigit pagar, dan menggigit kabel CCTV yang dipasang di sekitar lokasi penangkarannya.

Sekitar dua jam sebelum melahirkan, Ratu juga sempat menaikkan kakinya ke pohon. Perilaku tersebut diduga bertujuan memudahkan keluarnya anak.

Melihat perilaku Ratu, tim sempat khawatir. Namun, para ahli badak dan dokter hewan mengatakan bahwa perilaku Ratu termasuk normal.

Badak Sumatera rata-rata melahirkan setelah 475 hari sejak masa kehamilan. Ratu melahirkan 5 hari lebih cepat dari yang diperkirakan. Bayi Ratu merupakan hasil perkawinan dengan badak Sumatera dari Kebun Binatang Cincinnati di Amerika Serikat bernama Andalas.

Bayi Ratu kini dinamai Andatu, kependekan dari anak Andalas dan Ratu serta anugerah dari Tuhan.

Keberhasilan Ratu melahirkan bayi badak Sumatera adalah prestasi. Kelahiran Andatu, anakan ratu, sudah dinanti sejak riset dilakukan dalam 124 tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com