Besok, Gerhana "Supermoon" Akan Terjadi

Kompas.com - 03/06/2012, 14:58 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gerhana Bulan sebagian yang istimewa akan terjadi pada Senin (4/6/2012) esok. Warga Indonesia bisa menyaksikannya meski beberapa wilayah takkan bisa melihat seluruh proses gerhana.

Gerhana Bulan terjadi saat Bulan purnama. Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada posisi segaris. Gerhana Bulan sebagian esok istimewa sebab terjadi saat Bulan berada pada jarak yang relatif dekat dari Bumi.

Bulan akan mencapai jarak terdekat dengan Bumi sehari sebelum purnama, yaitu 358.482 kilometer dari Bumi. Saat gerhana terjadi esok Senin, jarak Bulan hanya 0,26 persen lebih jauh dari perigee. Jadi, masih tergolong dekat.

"Bulan purnama akan tampak 5 persen lebih besar dari biasanya, hanya akan tampak sedikit lebih besar," kata Mark Hammergren, astronom di Planetarium Adler, Chicago, seperti dikutip National Geographic, Jumat (1/6/2012).

Titik terdekat Bulan dengan Bumi pada tahun 2012 telah terjadi pada 6 Mei 2012 lalu. Bulan saat itu tampak 16 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang, dikenal dengan istilah supermoon.

Purnama yang disertai dengan gerhana pada Senin esok bisa dikatakan "supermoon" pada bulan Juni. Maka, gerhana bulan sebagian yang terjadi bisa juga disebut gerhana "supermoon". Fenomena ini langka.

"Jika Anda membatasi perigee hanya sampai satu hari dari perigee yang sebenarnya, maka gerhana macam ini hanya akan terjadi setiap 10-12 tahun sekali," tutur Hammergren menjelaskan.

Diberitakan Langitselatan, Kamis (31/5/2012), Gerhana Bulan sebagian besok akan berlangsung selama 4 jam 30 menit. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 18.03 WIB. Di Indonesia, wilayah Indonesia Timur menjadi lokasi pengamatan terbaik sebab bisa menyaksikan proses gerhana lebih lama.

Saat gerhana Bulan sebagian nanti, sepertiga permukaan Bulan yang tampak dari Bumi akan tertutupi oleh bayangan umbra Bumi. Wilayah ini akan tampak lebih redup dan berwarna kemerahan.

Bayangan Bumi pada saat gerhana Bulan sebagian akan tampak berbentuk lingkaran. Dahulu, hal ini digunakan sebagai bukti bahwa Bumi berbentuk bulat, bukan datar. Jika Bumi datar, bayangan Bumi akan tampak sebagai garis.

Untuk mengamati, salah satu syaratnya adalah tak adanya mendung yang menghalangi Bulan. Mengamati di observatorium atau planetarium terdekat ataupun dengan teleskop adalah pilihan terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau