ROCHESTER, KOMPAS.com — Manusia ternyata sudah "lapar" belajar sejak kecil. Studi terbaru mengungkapkan bahwa bayi manusia selalu berupaya mempelajari hal-hal di sekelilingnya, dari yang sangat sederhana hingga sangat kompleks.
Hasil studi tim peneliti yang diterbitkan di jurnal PLoS ONE 23 Mei 2012 lalu menyatakan bahwa hal ini disebut "Goldilocks Effect".
"Bayi-bayi mencari tipe material yang paling efisien di sekelilingnya, bagi mereka, untuk dipelajari," kata Celeste Kidd, peneliti kognitif di University of Rochester yang melakukan penelitian.
Kidd dan rekannya meneliti pola ketertarikan 72 bayi berusia 7 dan 8 bulan. Peneliti menggunakan perangkat eye-tracking untuk membantu melihat obyek yang diperhatikan bayi.
Dalam penelitian, bayi diberi tontonan film animasi. Berdasarkan hasil riset, bayi kehilangan ketertarikan saat obyek di layar terlihat terlalu monoton. Begitu juga jika obyek terlalu mengejutkan dan random.
Kidd mengungkapkan, bayi mencari informasi dari sekelilingnya secara lebih aktif dari yang diduga sebelumnya.
Menurut Kidd, hal tersebut berarti bahwa bayi tak membutuhkan permainan mahal untuk belajar. Lingkungan yang memberi stimulasi menyediakan peluang belajar yang tinggi.
"Setiap orangtua ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Tapi anak-anak bermain dengan apa saja yang ada di hadapannya. Mereka melakukan yang terbaik dengannya," urai Kidd seperti dikutip New York Times, Senin (28/5/2012).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.