Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perburuan "Orang Pendek" di Kerinci

Kompas.com - 04/05/2012, 19:34 WIB

Oleh Prasetyo Eko P, Agung Setyahadi, dan Ahmad Arif

KOMPAS.com - Makhluk itu konon memiliki kaki terbalik, telapak kakinya menghadap ke belakang. Meski demikian, ia mampu bergerak lincah di antara lebatnya hutan. Tinggi tubuhnya hanya sekitar satu meter. Sekujur tubuhnya ditutupi bulu pendek. Beberapa kesaksian lain memberi detail tambahan tentang sosok itu tengah menenteng sebatang tombak kayu dengan tangan yang terlihat kekar.

Itulah sosok ”orang pendek” yang kerap digambarkan sejumlah penduduk di sekitar kawasan hutan Danau Gunung Tujuh dan Gunung Kerinci yang masuk kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi. ”Ayah saya dulu pawang Gunung Tujuh, ia pernah cerita ketemu ’orang pendek’. Banyak orang lain yang juga ketemu,” kata Ali Akbar (70), warga Air Jernih, Gunung Tujuh.

Tak semua penduduk lokal percaya dengan cerita ini. Sebagian menganggapnya hanya sekadar dongeng. Warga di sekitar Kerinci terbelah antara percaya dan tidak terhadap keberadaan makhluk ini. Mereka juga berdebat apakah makhluk itu sebenarnya binatang sejenis monyet atau manusia.

”Kalau saya belum pernah melihatnya sehingga susah percaya,” kata Usansudin, Kepala Desa Pesisir Bukit, Kecamatan Gunung Tujuh. ”Tapi banyak yang mengaku pernah melihat. Salah satunya Pak Dharma Ilen di Desa Siulak Deras.”

Menurut Usansudin, cerita-cerita pertemuan itu biasanya terjadi tanpa disengaja. ”Biasanya waktu kesasar di hutan saat berburu. Kalau Pak Dharma ini ceritanya ketemu waktu survei mau bikin jalan. Orang pendek ini sedang berada di gua,” tuturnya.

Selama ratusan tahun, sosok ”orang pendek” telah membuat penasaran penjelajah, ilmuwan, maupun peneliti. Berbagai ekspedisi dilakukan untuk melacak sosok misterius ini.

Tak hanya di sekitar Kerinci, kisah tentang ”orang pendek” sebenarnya dikenal di berbagai tempat lain di Sumatera, dengan berbagai variasi nama. Antropolog Gregory Forth dalam bukunya, Images of the Wildman in Southeast Asia (2008) menyebutkan, di pesisir selatan Sumatera, orang pendek dikenal sebagai sedapa atau sedapak. Di Rokan (Riau) disebut sebagai leco. Di Bengkulu dikenal sebagai gugu, segugu, atau senggugu. Di Rawas (Sumatera Selatan) disebut sebagai atu rimbu atau atu rimbo, sedangkan di perbatasan Bengkulu dan Sumatera Barat disebut sebaba.

Walaupun cerita tentang orang pendek ini dikenal nyaris di seluruh Sumatera, namun perburuan modern tentang sosok ini banyak difokuskan di Jambi, terutama sekitar Gunung Kerinci dan Gunung Tujuh.

Beberapa peneliti asing mengklaim telah bertemu dengan sosok misterius di dua gunung ini. Mereka mengklaim menemukan jejak kaki, rambut, atau bekas makanan ”orang pendek”. Namun, sampai saat ini tidak ada yang bisa menunjukkan wujud makhluk ini, kerangkanya, atau foto sekalipun.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com