Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vampir Palsu Mendiami Sulawesi

Kompas.com - 04/05/2012, 15:07 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekspedisi yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di kawasan karst Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan, mengungkap ragam kekayaan alam hayati wilayah tersebut.

Salah satu kekayaan yang terungkap adalah golongan kelelawar, satu-satunya mamalia yang punya kemampuan terbang. Tercatat, belasan jenis kelelawar mendiami wilayah Maros-Pangkep.

Agustinus Suyanto dan Sigit Wiantoro, peneliti LIPI, dalam buku berjudul Fauna Karst dan Gua Maros, Sulawesi Selatan yang diluncurkan pada Kamis (3/5/2012) menjelaskan bahwa salah satu jenis kelelawar yang ada adalah Megaderma spasma.

Peneliti menjelaskan bahwa spesies Megaderma spasma sering disebut sebagai Vampir Palsu. Vampir Palsu itu hidup di rongga gua, rongga pohon, maupun kolong rumah atau bangunan.

Peneliti mendeskripsikan, Vampir Palsu tersebut memiliki "Telinga besar dan tegak, bersambung di bagian pangkalnya. Tragus panjang dan terbelah. Daun hidung tegak dan panjang."

Sementara ciri khas lain adalah memiliki ekor yang sangat pendek atau tidak ada. Jikapun terdapat ekor, maka organ tersebut akan terbenam di selaput kulit antarpaha.

Untuk individu jantan, panjang kepala, dan badan Megaderma spasma adalah sekitar 7 cm. Sementara panjang kaki belakang sekitar 0,8-0,9 cm. Bobot kelelawar ini sangat ringan, cuma 21 gram.

Megaderma spasma tergolong dalam golongan fauna trogloksen. Artinya, fauna ini termasuk hewan terestrial yang tidak menetap di dalam gua. Fauna ini hanya memanfaatkan gua sebagai tempat berlindung dan mencari makan di permukaan.

Di Maros, spesies ini dijumpai di Gua Manrepo. Spesies ini juga tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil, sampai dengan Maluku. Vampir Palsu juga tersebar hingga Sri Lanka dan India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com