Kawah Tumbukan Petunjuk Kehidupan di Mars

Kompas.com - 17/04/2012, 06:50 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

EDINBURGH, KOMPAS.com — Peluang menemukan kehidupan di Mars bisa ditingkatkan dengan meneliti kawah hasil tumbukan asteroid yang ada di Bumi.

Ilmuwan dari University of Edinburgh mengatakan bahwa organisme ditemukan di sebuah kawasan di Amerika Serikat, di mana asteroid menghantam permukaannya 35 juta tahun yang lalu. Mereka percaya bahwa kawah tumbukan memberikan habitat baik bagi mikroorganisme untuk tumbuh.

Penemuan tersebut menunjukkan bahwa kawah tumbukan di planet lain juga bisa menyembunyikan kehidupan. Untuk menemukan mikroba tersebut, ilmuwan melakukan pengeboran hingga 2 km di bawah permukaan salah satu kawah tumbukan asteroid terbesar di Bumi, di Chesapeake, AS.

Sampel dari studi menunjukkan bahwa mikroorganisme secara tak terduga menyebar ke permukaan batuan. Ini membuktikan bahwa lingkungan kawah tumbukan terus berkembang sejak 35 juta tahun yang lalu.

Peneliti mengungkapkan bahwa panas yang dihasilkan dari tumbukan mungkin akan membunuh segala makhluk hidup di permukaan kawah. Namun, rekahan dari asteroid menyediakan ruang bagi air dan nutrisi yang mengalir memberi kesempatan berkembangnya makhluk hidup.

Ilmuwan percaya, asterkawah tumbukan memberi perlindungan bagi makhluk hidup dari perubahan iklim, seperti pemanasan global dan zaman es.

Charles Cockell, peneliti University of Edinburgh, mengatakan, "area rekahan di sekeliling kawah tumbukan memberikan tempat perlindungan bagi mikroorganisme sehingga bisa berkembang dalam jangka waktu lama."

"Penemuan kami mengindikasikan bahwa sub-permukaan kawah di Mars mungkin menjadi tempat yang menjanjikan untuk mencari bukti kehidupan," tambah Cockell seperti dikutip BBC, Minggu (15/4/2012).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau